"Epilepsi sudah menjadi masalah dunia. Jumlah penderita epilepsi banyak, karena jumlah penduduk juga semakin bertambah," kata Dr.dr.R.A Setyo Handryastuti, Sp.A (K) saat hadir dalam seminar 'Pahami Penyakit Penyerta (komorbiditas) Pada Epilepsi Anak' di Hotel Century, Jakarta Pusat, Rabu (19/03/2014)
Meskipun anak dengan epilepsi berpeluang untuk dapat hidup normal, pada kenyataannya berbagai masalah dapat menyertai anak dengan epilepsi, salah satunya adalah penyakit penyerta (komorbiditas). Komorbiditas dapat berupa perkembangan yang terlambat, retardasi mental maupun gangguan sikap dan perilaku.
"Rentang waktu epilepsi komorbiditas sebenarnya tidak ada penelitian pasti mengenai rentang waktu tersebut. Karena banyak faktor yang memperngaruhi. Semakin lama seseorang menderiti epilepsi dan jika semakin berat juga. Maka angka komorbiditasnya akan semakin tinggi juga," jelas dokter neurologi anak tersebut.
Menurut dr. Setyo, komorbiditas epilepsi pada anak dapat disebabkan oleh penyebab epilepsi itu sendiri, berupa kerusakan atau gangguan perkembangan otak, dapat disebabkan oleh jenis epilepsi itu sendiri atau karena pengobatannya.
Komorbiditas yang terkait dengan etiologi antara lain, disabilitas intelektual dan perkembangan terlambat. Sedangkan komorbiditas yang terkait dengan terapinya yaitu gangguan perilaku, seperti hiperaktif, tantrum, ketidakstabilan emosi, gangguan fungsi hati serta ketidakseimbangan elektrolit.
Dengan memahami komorbiditas epilepsi, masyarakat yang memiliki anak penyandang epilepsi diharapkan dapat lebih mendukung mereka agar patuh terhadap pengobatan, dengan melakukan kontrol ke dokter secara teratur dan tetap menjalankan pola hidup yang sehat.
(up/up)











































