Kuman TB Juga Bisa Serang Jantung, Otak dan Ginjal, Bagaimana Mencegahnya?

Kuman TB Juga Bisa Serang Jantung, Otak dan Ginjal, Bagaimana Mencegahnya?

- detikHealth
Rabu, 19 Mar 2014 17:36 WIB
Kuman TB Juga Bisa Serang Jantung, Otak dan Ginjal, Bagaimana Mencegahnya?
ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta - Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh basil tuberkulosis. Kuman tersebut keluar melalui percikan dahak pasien dan bisa terhirup oleh orang di sekitarnya. Tak sekadar 'bersarang' di paru-paru, kuman TB juga bisa menyerang organ lain seperti jantung, otak dan ginjal.

"Pertama kali masuk, tubuh itu kan punya sistem daya tahan tubuh ya, jadi kuman-kumannya itu dimakan oleh sel. Ruginya itu justru membuat sel mati, lalu kumannya masuk ke jaringan paru-paru dan membuat sarang," ujar dr M. Arifin Nawas, SpP(K), MARS, Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dalam acara 'SOHO #BetterU: Hari Tuberkulosis Sedunia' yang diselenggarakan di Hotel Akmani, Jl KH Wahid Hasyim, Jakarta, Rabu (19/3/2014).

Dilanjutkan oleh dr Arifin, jadi awalnya kuman TB tersebut bersarang ke paru-paru kemudian mereka bisa menjalar melalui pembuluh darah ke beberapa bagian tubuh. Selain melalui pembuluh darah, kuman TB juga bisa menjalar melalui limfe menuju kelenjar, yang disebut sebagai TB kelenjar.

Menurut dr Arifin, selain menyerang dan menjadi TB paru, kuman TB juga bisa menyerang organ tubuh lain seperti jantung, ginjal, dan hati. Di antara beberapa bagian tubuh, hanya dua saja yang 'aman' dari serangan kuman tersebut, yakni gigi dan rambut.

Tak dapat diperkirakan secara pasti apa yang membuat kuman menjalar ke bagian tubuh tertentu. Hanya saja dr Arifin menyebutkan bahwa pertahanan daya tahan tubuh yang kuat merupakan kunci utama mencegah kuman TB bebas 'berjalan-jalan' dan menyerang.

"Kuman TB itu unik, sekali masuk ke dalam tubuh maka dia tidak akan mau keluar. Dia juga bersifat multisistem, jadi bisa menyerang organ tubuh lain. Semua bergantung daya tahan tubuh. Kalau bagus, ya tidak sakit," tegas dr Arifin kepada detikHealth.


(ajg/up)

Berita Terkait