Ini yang Harus Dilakukan untuk Kurangi Risiko Penyebaran Infeksi di RS

Ini yang Harus Dilakukan untuk Kurangi Risiko Penyebaran Infeksi di RS

- detikHealth
Kamis, 20 Mar 2014 19:33 WIB
Ini yang Harus Dilakukan untuk Kurangi Risiko Penyebaran Infeksi di RS
ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta - Prevalensi infeksi terkait pelayanan kesehatan rumah sakit atau yang disebut dengan infeksi nokosmial di Indonesia masih menjadi perhatian. Kementerian Kesehatan RI dan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indoneia (PERSI) mewajibkan kepada seluruh rumah sakit untuk melakukan program pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI).

Hal ini diungkapkan oleh Kasubdit Bina Pelayanan Kesehatan (Yankes) Kementerian Kesehatan RI, dr Cut Putri Ariani pada saat acara Hospital Symposium 'Peranan Akreditasi Rumah Sakit Dalam Menurunkan Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan' yang dilangsungkan di Hotel Mulia, Jl. Asia Afrika, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (20/3/2014).

"Saat ini, sudah ada standar pencegahan dan pengendalian infeksi atau PPI. Kemenkes mewajibkan kepada setiap rumah sakit di Indonesia untuk melakukan ini demi memberikan mutu yang terbaik kepada masyarakat," tutur dr Cut.

dr Cut menjelaskan standar PPI ini adalah mencakup perilaku pengelolaan rumah sakit dalam melayani masyarakat. Dari aturan standar akreditasi rumah sakit yang diberlakukan pemerintah, ada peraturan Kemenkes No 382 tahun 2007 yang menjelaskan mengenai pedoman PPI di rumah sakit dan di fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, seperti puskesmas.

Adapun terdapat beberapa program yang diwajibkan dalam PPI ini. Yang pertama adalah mengenai kebersihan tangan. Dr. dr. Hananto Andrianto, SpJP (K). MARS. FICA, Direktur Utama Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, mengungkapkan bahwa kebersihan tangan ini adalah hal yang mutlak untuk dilakukan.

"Kebersihan tangan yang dijaga melalui cuci tangan adalah hal yang memang sudah seharusnya dijadikan budaya. Harus refleks, tanpa perintah. Ini berlaku untuk semua orang yang ada di rumah sakit," tuturnya.

Selain kebersihan tangan, rumah sakit juga harus memperhatikan faktor lain, seperti pengelolaan penggunaan alat pelindung diri (APD) di rumah sakit, seperti topi, masker, sarung tangan, di mana semuanya harus digunakan sesuai indikasi peraturannya. Selama ini dianggap masih saja ada perawat atau pun pengunjung rumah sakit yang belum sepenuhnya memperhatikan pentingnya APD ini.

Manajemen ilmiah, perawatan penanganan pasien, kesehatan karyawan, hingga pengedalian lingkungan, juga menjadi hal-hal lain yang harus diperhatikan dan dikelola dengan baik oleh rumah sakit. Pendidikan dan pelatihan kepada semua pekerja rumah sakit, seperti dokter, perawat, dan staf lainnya, juga dijadikan program yang harus diperhatikan. Apalagi 90 persen infeksi nokosomial ini disebut disebabkan oleh perilaku manusia yang dianggap kurang mewaspadai.

Kendati demikian, dr Hananto juga menambahkan pentingnya peranan manajemen rumah sakit, sebagai sebuah organisasi, untuk mendukung program PPI ini. "Dukungan direksi itu penting sekali. Karena apabila direksi mendukung, pasti kan akan ada fasilitas yang memadai guna melancarkan program PPI ini. Kalau direksi tidak mendukung, bagaimana bisa mau dijalankan jika fasilitas saja tidak ada," tandasnya.

(vit/vit)

Berita Terkait