Berikut beberapa transgender anak paling kontroversial, yang berjuang untuk idenditas gender di usia sangat muda, seperti dikutip dari Huffingtonpost dan Oddee, Jumat (21/3/2014):
|
Ilustrasi (Foto: thinkstock)
|
1. Coy Mathis
|
(Foto: oddee)
|
Setelah setahun tanpa insiden, orang tua Coy diberitahu bahwa Coy tidak lagi bisa menggunakan toilet wanita dan mereka memintanya menggunakan toilet pria atau kamar mandi staf atau kamar mandi untuk anak yang sakit.
Orang tua Coy segera mengajukan keluhan pada Transgender Legal Defense and Education Fund. Ini adalah kasus pertama untuk pelarangan transgender untuk penggunaan kamar mandi di bawah undang-undang anti-diskriminasi Colorado. Sambil menunggu keputusan pengadilan, orang tua memutuskan melakukan home schooling. Orang tuanya takut intimidasi ketika keputusan kembali memenangkannya.
1. Coy Mathis
|
(Foto: oddee)
|
Setelah setahun tanpa insiden, orang tua Coy diberitahu bahwa Coy tidak lagi bisa menggunakan toilet wanita dan mereka memintanya menggunakan toilet pria atau kamar mandi staf atau kamar mandi untuk anak yang sakit.
Orang tua Coy segera mengajukan keluhan pada Transgender Legal Defense and Education Fund. Ini adalah kasus pertama untuk pelarangan transgender untuk penggunaan kamar mandi di bawah undang-undang anti-diskriminasi Colorado. Sambil menunggu keputusan pengadilan, orang tua memutuskan melakukan home schooling. Orang tuanya takut intimidasi ketika keputusan kembali memenangkannya.
2. Jazz Jennings
|
(Foto: oddee)
|
Rambutnya yang panjang terurai membuat Jazz Jennings semakin manis. Gayanya sangat girly sehingga kerap kali tidak ada yang menyangka Jazz terlahir laki-laki. Bahkan hingga kini dia masih memiliki penis.
Di usianya yang sudah 13 tahun, Jazz semakin nyaman menjadi perempuan. Dia berharap bisa menjadi perempuan seutuhnya suatu hari nanti. Mengingat saat ini dirinya sedang memasuki usia puber, Jazz pun khawatir dirinya bakal segera berkumis atau berjanggut seperti yang dialami kebanyakan remaja pria.
8 Tahun lalu, Jazz mengubah penampilannya menjadi perempuan setelah didiagnosa mengalami Gender Identity Disorder (GID). Bertahun-tahun berlalu, Jazz pun semakin nyaman dengan rok-rok dan baju perempuan lain di tubuhnya.
2. Jazz Jennings
|
(Foto: oddee)
|
Rambutnya yang panjang terurai membuat Jazz Jennings semakin manis. Gayanya sangat girly sehingga kerap kali tidak ada yang menyangka Jazz terlahir laki-laki. Bahkan hingga kini dia masih memiliki penis.
Di usianya yang sudah 13 tahun, Jazz semakin nyaman menjadi perempuan. Dia berharap bisa menjadi perempuan seutuhnya suatu hari nanti. Mengingat saat ini dirinya sedang memasuki usia puber, Jazz pun khawatir dirinya bakal segera berkumis atau berjanggut seperti yang dialami kebanyakan remaja pria.
8 Tahun lalu, Jazz mengubah penampilannya menjadi perempuan setelah didiagnosa mengalami Gender Identity Disorder (GID). Bertahun-tahun berlalu, Jazz pun semakin nyaman dengan rok-rok dan baju perempuan lain di tubuhnya.
3. Luana
|
(Foto: oddee)
|
Ibu Lulu, Gabriella, menulis surat kepada Gubernur Buenos Aires, Daniel Scioli, serta Presiden Argentina Cristina Kirchner. Dia mengatakan putrinya, meski lahir sebagai laki-laki, diidentifikasi sebagai seorang perempuan sejak ia mampu berbicara.
Lulu ditolak sebelumnya, tetapi Children, Youth and Family Secretary membatalkan putusan dan mengutip hak asasi manusia internasional sebagai alasan untuk keputusan tersebut. Scioli kemudian menyetujui permohonan Lulu untuk mengubah namanya di kartu identitas dan akte kelahiran.
3. Luana
|
(Foto: oddee)
|
Ibu Lulu, Gabriella, menulis surat kepada Gubernur Buenos Aires, Daniel Scioli, serta Presiden Argentina Cristina Kirchner. Dia mengatakan putrinya, meski lahir sebagai laki-laki, diidentifikasi sebagai seorang perempuan sejak ia mampu berbicara.
Lulu ditolak sebelumnya, tetapi Children, Youth and Family Secretary membatalkan putusan dan mengutip hak asasi manusia internasional sebagai alasan untuk keputusan tersebut. Scioli kemudian menyetujui permohonan Lulu untuk mengubah namanya di kartu identitas dan akte kelahiran.
4. Isaak Wolfe
|
(Foto: oddee)
|
Wolfe terlahir sebagai perempuan dan berjuang untuk mengganti gendernya menjadi laki-laki. Pada acara wisuda sekolah distrik Central Pennsylvania, dia memakai pakaian wisuda laki-laki, tapi memutuskan untuk dipanggil dengan nama lahir ketika dia berjalan melintasi panggung untuk menerima diploma.
Wolfe adalah seorang mahasiswa di Penn State dan melanjutkan pekerjaannya sebagai seorang aktivis transgender. Dia menerima penghargaan dari ACLU (American Civil Liberties Union) atas kontribusinya terhadap hak-hak sipil dan kebebasan.
4. Isaak Wolfe
|
(Foto: oddee)
|
Wolfe terlahir sebagai perempuan dan berjuang untuk mengganti gendernya menjadi laki-laki. Pada acara wisuda sekolah distrik Central Pennsylvania, dia memakai pakaian wisuda laki-laki, tapi memutuskan untuk dipanggil dengan nama lahir ketika dia berjalan melintasi panggung untuk menerima diploma.
Wolfe adalah seorang mahasiswa di Penn State dan melanjutkan pekerjaannya sebagai seorang aktivis transgender. Dia menerima penghargaan dari ACLU (American Civil Liberties Union) atas kontribusinya terhadap hak-hak sipil dan kebebasan.
5. Bobby Montoya
|
(Foto: oddee)
|
Bobby dan ibunya, Felisha Archuleta, mengajukan banding atas keputusan tersebut dan Girl Scouts Of Colorado mengakui kesalahan tersebut. Mereka pun membiarkan Bobby bergabung dengan grup.
5. Bobby Montoya
|
(Foto: oddee)
|
Bobby dan ibunya, Felisha Archuleta, mengajukan banding atas keputusan tersebut dan Girl Scouts Of Colorado mengakui kesalahan tersebut. Mereka pun membiarkan Bobby bergabung dengan grup.
Halaman 2 dari 12











































