.webp)
Lorna Fulton, wanita 44 tahun asal Glasgow, Skotlandia, sangat ingin memiliki anak. Tetapi dokter mengatakan ia tidak mungkin hamil secara alami karena tubuhnya terlalu gemuk, dengan berat badan mencapai 133 kg dan ukuran baju 24.
Dokter menyarankannya melakukan prosedur bayi tabung, tapi Fulton menolak dan memilih mengonsumsi obat pelangsing agar berat badannya turun, dengan harapan bisa hamil di kemudian hari.
"Stewart (suaminya) dan saya hampir menyerah untuk memiliki anak, tetapi ketika dokter menyarakankan bayi tabung, kami memutuskan untuk tidak melakukannya dan berharap kehamilan terjadi dengan sendirinya," ujar Lorna Fulton, seperti dikutip dari Daily Mail, Kamis (27/3/2014).
Fulton bergabung dengan kelas diet dan mulai makan makanan yang sehat, dan dalam beberapa bulan berat badannya turun lebih dari 12 kg. Namun pada bulan Agustus tahun lalu, Fulton dibuat bingung ketika perutnya terus membuncit meski berat badannya turun. Dia segera memeriksakan diri ke dokter dan berharap benjolan yang tumbuh di perutnya adalah bayi ajaib. Sayangnya, tes kehamilan menyatakan negatif dan dokter menemukan kista besar di ovariumnya.
Hati Fulton sangat hancur. Ia pun terpaksa menjalani histerektomi (operasi pengangkatan rahim) di Glasgow's Royal Infirmary, di mana petugas medis mengangkat lebih dari 32 liter cairan dari perutnya. Setelah operasi, berat badannya pun turun hingga 31 kg.
"Di rumah sakit, saya harus menjalani operasi di unit bersalin. Itu mengerikan. Saya benar-benar sedih, tapi saya tahu saya harus berurusan dengan fakta bahwa saya tidak akan memiliki anak," ujarnya sedih.
Kista ovarium adalah kantung berisi cairan yang berkembang pada ovarium wanita. Kondisi ini sangat umum dan biasanya tidak menimbulkan gejala apapun. Dalam kebanyakan kasus, kista ovarium tidak berbahaya dan biasanya hilang tanpa perlu pengobatan. Namun, jika kista besar atau menyebabkan gejala, mungkin perlu pembedahan.
Kista ovarium biasanya hanya akan menimbulkan gejala jika pecah, sangat besar, atau jika memblokir suplai darah ke ovarium. Dalam hal ini, gejala-gejalanya antara lain nyeri panggul, sering berkemih, perubahan menstruasi, kembung, dan kelelahan.
(mer/vit)
