"Dari sudut kedokteran seksual, hubungan seksual dengan penetrasi ke vagina jauh lebih natural (alami) dan aman dibandingkan dengan seks anal (lewat dubur)," jelas dr Andri Wanananda, MS, seksolog dari Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara, kepada detikHealth, Senin (14/4/2014).
Menurut dr Andri, seks anal adalah satu gaya bercinta yang mengundang risiko, meskipun ada yang mengatakan seks anal menggunakan kondom dapat mencegah penyakit menular seksual.
"Bagaimana pun, dubur tidak dirancang untuk sanggama, sehingga masalah kesehatan bisa saja timbul. Sehingga bisa dikatakan seks anal hanyalah untuk pemenuhan fantasi dan variasi seksual saja, tapi sulit mengatakan ada manfaatnya," tambahnya.
Alih-alih memberi manfaat, dr Andri justru mengatakan bahwa seks anal dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan. Bahaya kesehatan yang muncul pada seks anal antara lain:
|
Ilustrasi (dok: Thinkstock)
|
1. Rasa sakit dan rasa tidak nyaman pada dubur
|
|
1. Rasa sakit dan rasa tidak nyaman pada dubur
|
|
2. Tak ada pelumasan atau lubrikasi di dubur
|
|
"Masalahnya, dinding anus tidak bisa mengalami lubrikasi (pelendiran) seperti dinding vagina. Dengan demikian, dinding anus rentan terhadap iritasi, peradangan dan infeksi," tutur dr Andri.
2. Tak ada pelumasan atau lubrikasi di dubur
|
|
"Masalahnya, dinding anus tidak bisa mengalami lubrikasi (pelendiran) seperti dinding vagina. Dengan demikian, dinding anus rentan terhadap iritasi, peradangan dan infeksi," tutur dr Andri.
3. Mudah menyebarkan penyakit menular seksual
|
|
PMS yang bisa menular melalui hubungan seks anal antara lain human immunodeficiency virus (HIV), human papilloma virus (HPV) yang dapat menyebabkan kutil kelamin, kanker dubur, kanker penis, hepatitis A dan C, chlamydia, gonorrhea (kencing nanah) dan herpes.
3. Mudah menyebarkan penyakit menular seksual
|
|
PMS yang bisa menular melalui hubungan seks anal antara lain human immunodeficiency virus (HIV), human papilloma virus (HPV) yang dapat menyebabkan kutil kelamin, kanker dubur, kanker penis, hepatitis A dan C, chlamydia, gonorrhea (kencing nanah) dan herpes.
4. Tertular virus dan bakteri berbahaya
|
|
Penularan bakteri ini dapat menyebabkan yang ringan dan parah seperti gastroenteritis (penyakit infeksi usus yang sangat menular). Beberapa strain E. coli (E. coli uropathic) juga dapat menyebabkan infeksi saluran kemih, mulai dari cystitis (radang kandung kemih) hingga pielonefritis (infeksi ginjal serius akibat bakteri).
4. Tertular virus dan bakteri berbahaya
|
|
Penularan bakteri ini dapat menyebabkan yang ringan dan parah seperti gastroenteritis (penyakit infeksi usus yang sangat menular). Beberapa strain E. coli (E. coli uropathic) juga dapat menyebabkan infeksi saluran kemih, mulai dari cystitis (radang kandung kemih) hingga pielonefritis (infeksi ginjal serius akibat bakteri).
Halaman 2 dari 10











































