Ahli patologis wicara dan bahasa di California, Lois Jean Brady menyarankan orang tua menggunakan 'kepentingan khusus' yakni sesuatu yang menimbulkan ketertarikan pada anak untuk mengajari mereka bahasa. Bisa saja anak tertarik dengan hewan, musik, teknologi, mobil, atau tokoh karakter tertentu.
"Pergilah ke dunia mereka dan perlahan-lahan ajari mereka berbagai kosakata. Banyak anak-anak merasa nyaman berbicara dengan hewan atau tokoh idolanya saat mengucapkan kata-kata pertamanya," papar Brady, demikian dikutip dari CNN, Minggu (4/5/2014).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aku menaruh mobil-mobil itu di wadah besar dan saat anakku menginginkannya, ia harus mengatakannya padaku. Awalnya mobil, lalu mobil biru, kemudian mobil biru mengkilap. Dengan begitu perbendaharaan kata anak bisa makin kaya dan ia dapat berlatih menyusun kalimat," terang Brady yang juga menjadi terapis autisme bersertifikat ini.
Hal sama diutarakan Ahli patologis wicara dan bahasa di Indianapolis, Kat Muir (26). Di usia 22 tahun, ia didiagnosa dengan sindrom Asperger. Kondisi ini membuat ia kesulitan berkomunikasi dengan teman sebayanya sejak duduk di bangku SMP.
Sebagai antisipasi, Muir berusaha mengingatkan dirinya untuk membicarakan apa yang sedang dibicarakan orang lain, bukan sesuatu yang menarik untuk dirinya. Ia bisa bersosialisasi dengan memulai percakapan tentang gerakan tarian favorit atau bertukar senyum dengan seseorang saat sedang melakukan kegiatan yang ia sukai.
"Itu membuat interaksi sosialku lebih terstruktur dan lebih nyaman. Semua orang dengan autisme punya sesuatu yang ingin dikatakan, belajarlah bicara bahasa kami dan kami akan belajar untuk berbicara bahasa Anda," tutur Muir.
(rdn/vit)











































