Flu Singapura dan Flu Biasa pada Anak, Apa Bedanya?

Flu Singapura dan Flu Biasa pada Anak, Apa Bedanya?

- detikHealth
Selasa, 06 Mei 2014 10:58 WIB
Flu Singapura dan Flu Biasa pada Anak, Apa Bedanya?
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Jakarta - Meski sama-sama disebut 'flu', flu singapura sangatlah berbeda dengan flu common cold atau yang biasa dikenal dengan flu biasa. Selain lebih sering menyerang anak-anak dibanding orang dewasa, flu singapura memiliki beberapa perbedaan lain dengan flu biasa. Apa saja?

"Flu singapura itu sangat berbeda dengan flu biasa. Yang pertama, bisa dilihat kalau flu singapura itu bukan flu yang gejalanya berupa batuk dan pilek, layaknya flu biasa. Meski terkadang ada anak yang batuk dan pilek saat flu singapura, namun itu bukanlah gejala utamanya," papar dr. Marissa TS Pudjiadi, SpA saat dihubungi detikHealth, dan ditulis pada Selasa (6/5/2014).

Lebih lanjut, dokter spesialis anak yang berpraktik di RS Premier Jatinegara, Jakarta ini menjelaskan bahwa gejala utama flu singapura itu umumnya adalah demam sekitar 38 hingga 39 derajat Celcius. Demam juga disertai dengan munculnya bintik atau bercak-bercak merah pada tangan dan kaki anak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Senada dengan yang diungkapkan dr Marissa, dr I Gusti Ayu Nyoman Pratiwi atau yang akrab disapa dr Tiwi mengungkapkan umumnya anak yang terkena flu singapura juga menderita sariawan di mulut dan tenggorokannya. Hal inilah salah satu yang paling membedakan flu singapura dengan flu biasa.

"Kalau flu biasa itu kan tidak ada sariawannya, sedangkan flu singapura itu umumnya sariawan. Sariawannya itu bisa di tenggorokan, di sekitar langit atas mulut, di lipatan bibir, atau di bagian mulut lainnya. Bahkan juga bisa terlihat di sekitar mulut luar. Karena juga ada bintik kemerahan di telapak tangan dan kaki, makanya flu singapura ini juga disebut dengan Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD)," jelas dr Tiwi yang melakukan praktiknya di RS Bunda Jakarta.

"Kalau pada bayi, biasanya mereka sering kali sakit ketika menelan, yang membuat ludah mereka itu tidak dapat ditelan sehingga mereka akan jadi lebih sering mengeces. Bisa juga disertai batuk dan pilek, tapi bisa juga tidak. Makanya flu singapura ini gejala utamanya bukan batuk dan pilek," tambahnya.

Menurut dr Tiwi, semakin besar anak maka biasanya gejala yang dialami akan sedikit lebih ringan. Karena inilah terkadang ada orang tua yang tidak sadar dengan gejala bahwa anak terkena flu singapura, dan kerap kali membiarkan anak masih sekolah sehingga dapat menularkan pada teman maupun anak-anak lainnya.

(vit/vit)

Berita Terkait