Kulkas dan AC Bisa Jadi Tempat Bersarang Nyamuk, Yuk Dibersihkan!

Kulkas dan AC Bisa Jadi Tempat Bersarang Nyamuk, Yuk Dibersihkan!

- detikHealth
Rabu, 07 Mei 2014 11:39 WIB
Kulkas dan AC Bisa Jadi Tempat Bersarang Nyamuk, Yuk Dibersihkan!
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Jakarta - Pemberantasan sarang nyamuk (PSN) sering dikaitkan dengan menguras bak mandi, ember, tong air atau toren secara berkala. Padahal tidak sesederhana itu. Banyak tempat lain yang sering kali luput dari perhatian namun bisa menjadi tempat nyamuk bersarang atau berkembang biak.

dr Andi Muhadir, MPH selaku Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa ada beberapa tempat di dalam rumah yang sering luput dari perhatian, antara lain tempat penampungan air di kulkas dan juga air conditioner (AC).

"Ya di kulkas kan ada tempat penampungan airnya itu, yang ada di bagian belakang biasanya. Atau kan orang ada yang menampung air pembuangan ACnya pakai ember. Tempat-tempat seperti juga bisa menjadi sarang nyamuk," tutur dr Andi ketika dihubungi detikHealth, Selasa (6/5/2014).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti diketahui bahwa nyamuk Aedes Aegypti sebagai pembawa penyakit DBD senang bersarang di air bersih. Beberapa tempat di rumah yang harus dikuras agar nyamuk tersebut tidak berkembang antara lain bak mandi, toren atau gentong air, juga toilet. Namun tak hanya di rumah, anak-anak pun rentan tertular DBD di sekolah.

Ngatini, MPd, Kepala SDN 01 Duren Tiga Pagi, mengatakan bahwa kebijakan sekolah untuk menyediakan dispenser agar anak-anak tak jajan sembarangan malah bisa menjadi bumerang. Sebabnya, telur nyamuk sering ditemukan di tempat penampungan air di bagian bawah dispenser.

Bagian penampung tetesan air di bawah keran dispenser kerap terabaikan, padahal bisa menjadi tempat ideal bagi nyamuk untuk meletakkan telur. Bila tidak dikuras, telur-telur itu akan menetas, menjadi jentik dan dalam beberapa hari menjadi nyamuk dewasa penyebar virus demam berdarah dengue (DBD).

"Di sekolah, jentik nyamuk paling banyak ditemukan di dispenser," kata Ngatini, MPd, Kepala SDN 01 Duren Tiga Pagi, ketika ditemui beberapa waktu lalu.

Bersadarkan data yang dimiliki IAKMI, DBD di Jakarta meningkat secara tajam pada tahun 2013 lalu. Setelah sebelumnya sempat tinggi pada tahun 2010 dan merosot tajam pada 2011 dan 2012, tahun lalu kasus DBD di Jakarta mencapai angka 10.156 kasus. Incidence Ratenya pun naik dari 0,04 pada tahun 2011 menjadi 0,20 pada 2013.

(vit/vit)

Berita Terkait