Berkat Stem Cell dari Pusar Bayi, Lelaki Ini Sembuh dari Kanker Darah

Berkat Stem Cell dari Pusar Bayi, Lelaki Ini Sembuh dari Kanker Darah

- detikHealth
Rabu, 21 Mei 2014 11:13 WIB
Berkat Stem Cell dari Pusar Bayi, Lelaki Ini Sembuh dari Kanker Darah
dok: BBC
Jakarta - Teknologi stem cell alias sel punca diyakini merupakan solusi atas berbagai penyakit berat maupun kronis. Lelaki yang mengalami kanker darah ini adalah salah seorang yang telah mengecap keampuhan metode itu. Sebelumnya dokter telah memvonis usianya tinggal 18 bulan lagi, tetapi kemudian ia sembuh berkat sel punca dari tali pusar bayi yang baru lahir.

Adalah David Pyne, lelaki asal Manchester yang gagal sembuh dari leukimia meski telah menjalani kemoterapi. Solusi yang tersisa baginya ialah melakukan penggantian sel punca darah. Sayangnya setelah melakukan pencarian di keluarganya dan pusat data, dokter tak dapat menemukan donor yang tepat.

Pensiunan brusia 60 tahun itu kemudian diberi tahu bahwa ada peluang baru bagi dirinya. Peluang itu datang dari tali pusar bayi yang baru dilahirkan. Ia pun merasa sangat terkejut karena sebelumnya tak pernah mendengar seorang pasien leukimia mendapatkan sel punca dari tali pusar bayi. Biasanya, pengobatan kanker seperti leukimia menggunakan sel punca darah yang berasal dari orang dewasa.

"Mendengar ada peluang bahwa bayi yang baru lahir dapat menyelamatkan nyawa saya, itu adalah berita yang sangat menakjubkan," tutur Pyne.

Ya, layanan kesehatan di Inggris (NHS) memang menyediakan pilihan bagi ibu hamil untuk mendonasikan sel punca bayinya guna mengobati kanker. Rumah Sakit Christie di mana Pyne menjalani operasi telah melakukan enam transplantasi sel punca selama tahun 2013 lalu.

Salah satu dokter di rumah sakit itu, Dr Mike Dennis, menuturkan bahwa metode itu sejatinya merupakan variasi dari transfusi darah. Dan sejak transpalntasi sel punca itu dilakukan, status Pyne berubah menjadi pasien rawat jalan meski harus menjalani pemeriksaan rutin setiap minggu.

"Darah dari tali pusar dibekukan di mana saja di seluruh dunia, dan kemudian bisa diterbangkan ke tempat pasien yang membutuhkan. Itu dapat diberikan setelah kemoterapi dan radioterapi sebagai prosedur keselamatan untuk meregenerasi seluruh sumsum tulang pasien," terang Dennis seperti dilansir BBC News dan ditulis pada Rabu (21/5/2014).

(up/up)

Berita Terkait