Padahal, dikatakan dr Edi S Tehuteru Sp. A(K), MHA, IBCLC menyusui bukan pada puting, tetapi aerola. Bentuk dan ukuran payudara pun tidak berpengaruh pada produksi ASI. Sebab, bentuk dan ukuran dipengaruhi komposisi lemak di payudara.
"Kalau pabrik ASI-nya sih sama aja," ujar dr Edi. Nah, bagi para ibu tak ada salahnya mencoba beberapa cara ini yang cukup ampuh membuat produksi ASI lancar, seperti dirangkum detikHealth, Jumat (23/5/2014) berikut ini:
|
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
1. Happy
|
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
"Saya kan hobi olahraga, jadi setelah melahirkan saya tetap rajin olahraga setiap hari. Jadinya saya tetap happy dan Alhamdulillah produksi ASI saya sangat baik," tutur Melanie.
Menurutnya, jika secara psikis ibu bisa menikmati setiap momen yang ada dan tak mengeluh, maka secara alami tubuhnya pun akan meningkatkan produksi ASI.
1. Happy
|
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
"Saya kan hobi olahraga, jadi setelah melahirkan saya tetap rajin olahraga setiap hari. Jadinya saya tetap happy dan Alhamdulillah produksi ASI saya sangat baik," tutur Melanie.
Menurutnya, jika secara psikis ibu bisa menikmati setiap momen yang ada dan tak mengeluh, maka secara alami tubuhnya pun akan meningkatkan produksi ASI.
2. SMS mesra suami
|
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
"Makin tinggi hormon cinta atau oksitosin maka akan semakin rileks. Suami kirim SMS saja bisa bikin ASI lebih lancar," ujar dr Wi.
2. SMS mesra suami
|
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
"Makin tinggi hormon cinta atau oksitosin maka akan semakin rileks. Suami kirim SMS saja bisa bikin ASI lebih lancar," ujar dr Wi.
3. Percaya diri
|
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
"Kalau ibunya sudah siap secara mental, dia sadar betul bahwa ASI adalah yang terbaik untuk anaknya, dia happy untuk menyusui, enggak mungkin enggak keluar karena pikiran positif itu berpengaruh pada hormon oksitosin dan prolaktin yang memproduksi ASI," kata Puteri Indonesia 2004 ini.
3. Percaya diri
|
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
"Kalau ibunya sudah siap secara mental, dia sadar betul bahwa ASI adalah yang terbaik untuk anaknya, dia happy untuk menyusui, enggak mungkin enggak keluar karena pikiran positif itu berpengaruh pada hormon oksitosin dan prolaktin yang memproduksi ASI," kata Puteri Indonesia 2004 ini.
4. Niat dan yakin
|
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
"Kita harus benar-benar niat menyusui anak dan yakin bahwa ASI kita mencukupi untuk diberi pada si kecil. Waktu menyusui juga jangan stres, rileks aja. Cari posisi yang nyaman dan santai. Juga atur pola makan," kata Yona.
Ia menyarankan, sebaiknya ibu menyusui makan dalam porsi kecil tapi sering. Bahkan, ketika menyusui jika terasa lapar atau haus bisa disambi dengan makan dan minum. Bagi ibu yang memerah ASI-nya, cara ini dikatakan Yona juga bisa dilakukan.
4. Niat dan yakin
|
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
"Kita harus benar-benar niat menyusui anak dan yakin bahwa ASI kita mencukupi untuk diberi pada si kecil. Waktu menyusui juga jangan stres, rileks aja. Cari posisi yang nyaman dan santai. Juga atur pola makan," kata Yona.
Ia menyarankan, sebaiknya ibu menyusui makan dalam porsi kecil tapi sering. Bahkan, ketika menyusui jika terasa lapar atau haus bisa disambi dengan makan dan minum. Bagi ibu yang memerah ASI-nya, cara ini dikatakan Yona juga bisa dilakukan.
5. Menyusui atau pumping tiap 2-3 jam sekali
|
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
"Ada beberapa hal yang bisa meningkatkan hormon oksitosin yaitu memandang wajah anak atau bahkan menciumi bajunya. Maka dari itu, untuk ibu yang bekerja coba pandang foto anak saat memerah ASI di kantor supaya ASI-nya lancar," tutur dr Edi.
5. Menyusui atau pumping tiap 2-3 jam sekali
|
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
"Ada beberapa hal yang bisa meningkatkan hormon oksitosin yaitu memandang wajah anak atau bahkan menciumi bajunya. Maka dari itu, untuk ibu yang bekerja coba pandang foto anak saat memerah ASI di kantor supaya ASI-nya lancar," tutur dr Edi.
Halaman 2 dari 12











































