Demi mendapatkan kesimpulan ini, tim peneliti dari Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) di Washington mengumpulkan berbagai data dari WHO, situs pemerintah, termasuk me-review hampir seluruh artikel kesehatan yang berkaitan dengan fenomena obesitas ini.
Hasilnya, jumlah penyandang obesitas atau kelebihan berat badan di seluruh dunia mencapai 2,1 miliar orang atau bertambah sebanyak 875 juta orang dari tahun 1980. Namun mirisnya, studi yang sama juga menemukan bila tak ada satupun negara di dunia yang berhasil mengatasi masalah global ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perbedaan lainnya, di negara berkembang, yang lebih banyak mengalami obesitas adalah wanita karena mereka rata-rata harus multitasking, yaitu bekerja sekaligus mengurus keluarga, sehingga tak ada waktu untuk mengelola berat badannya," tandas Prof Ali Mokdad dari IHME seperti dikutip dari BBC, Sabtu (1/6/2014).
Sebaliknya, di negara maju yang ketahuan paling sering mengalami obesitas adalah para prianya. Hal ini karena pria-pria di negara maju banyak menghabiskan waktu di jalan dan menjadi pekerja kantoran atau sering menggunakan komputer.
Menanggapi studi ini, Prof Hermann Toplak dari University of Graz, Austria mengatakan penyebabnya bisa jadi karena proses modernisasi yang dialami dunia. "Dengan adanya teknologi di sekeliling kita, maka ini memicu ketidakaktifan fisik di segala level," tegasnya.
(iva/up)











































