Nah, dirangkum detikHealth, Rabu (4/6/2014) berikut ini masalah-masalah yang kerap menghampiri pasangan pengantin baru ketika mereka bercinta pertama kali:
|
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
1. Susah ereksi
|
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
Apalagi, ditekankan dr Andri jika di awal pernikahan hubungan intim masih lancar, maka terlampau dini untuk menetapkan seorang pria mengalami disfungsi ereksi.
1. Susah ereksi
|
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
Apalagi, ditekankan dr Andri jika di awal pernikahan hubungan intim masih lancar, maka terlampau dini untuk menetapkan seorang pria mengalami disfungsi ereksi.
2. Selalu berdarah tiap bercinta
|
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
Oleh karena itu dr Andri mengatakan hubungan intim perlu diawali dengan foreplay yang cukup, yaitu melakukan rangsangan dengan sentuhan dan rabaan pada zona-zona erotik pasangan. Dengan kata lain, penetrasi penis ke dalam vagina tidak boleh dilakukan tergesa-gesa.
"Bila lubrikasi vagina sudah cukup, vagina akan meregang, dinding vagina akan basah dan artinya siap menerima 'kunjungan Mr P'. Dengan demikian, hubungan intim tidak akan nyeri, bahkan pasangan bisa merasakan kenikmatan seksual," terang dr Andri.
2. Selalu berdarah tiap bercinta
|
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
Oleh karena itu dr Andri mengatakan hubungan intim perlu diawali dengan foreplay yang cukup, yaitu melakukan rangsangan dengan sentuhan dan rabaan pada zona-zona erotik pasangan. Dengan kata lain, penetrasi penis ke dalam vagina tidak boleh dilakukan tergesa-gesa.
"Bila lubrikasi vagina sudah cukup, vagina akan meregang, dinding vagina akan basah dan artinya siap menerima 'kunjungan Mr P'. Dengan demikian, hubungan intim tidak akan nyeri, bahkan pasangan bisa merasakan kenikmatan seksual," terang dr Andri.
3. Sistitis Honeymoon
|
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
Penyakit ini termasuk penyakit infeksi saluran kencing, terutama dialami oleh wanita baru menikah atau istri yang baru kedatangan suami pulang kerja dari luar kota atau luar negeri. Sistitis honeymoon terjadi karena kontak seksual yang sering setelah sekian lama tidak berhubungan atau belum pernah berhubungan.
Pasien dengan sistitis honeymoon biasanya mengeluh nyeri anyang-anyangan atau kencing terasa sakit dan panas, bahkan bisa urinenya berwarna merah. Jika berat pasien juga bisa merasakan demam.
"Oleh karena itu jika pada pengantin baru yang mengeluh sakit saat Buang air kecil, kita harus duga sedang mengalami sistitis honeymoon," jelas DR dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH.
3. Sistitis Honeymoon
|
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
Penyakit ini termasuk penyakit infeksi saluran kencing, terutama dialami oleh wanita baru menikah atau istri yang baru kedatangan suami pulang kerja dari luar kota atau luar negeri. Sistitis honeymoon terjadi karena kontak seksual yang sering setelah sekian lama tidak berhubungan atau belum pernah berhubungan.
Pasien dengan sistitis honeymoon biasanya mengeluh nyeri anyang-anyangan atau kencing terasa sakit dan panas, bahkan bisa urinenya berwarna merah. Jika berat pasien juga bisa merasakan demam.
"Oleh karena itu jika pada pengantin baru yang mengeluh sakit saat Buang air kecil, kita harus duga sedang mengalami sistitis honeymoon," jelas DR dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH.
4. Kelamin mati rasa
|
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
Sebab, karena baru menikah perlu proses adaptasi bagi si pria. Nah, kebiasaan onani yang tanpa objek hidup juga memerlukan proses adaptasi saat hubungan intim dengan objek hidup yaitu istri. Maka, perlu dilakukan foreplay yang cukup pada zona erotik kedua belah pihak.
"Bila perlu, tidak usah dulu penetrasi penis ke dalam vagina. Rabaan, sentuhan oleh istri pada zona erotik, terutama batang penis, bisa dilakukan secara manual atau oral. Proses adaptasi ini diharapkan akan mengembalikan kepekaan sensual batang penis," tutur dr Andri.
4. Kelamin mati rasa
|
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
Sebab, karena baru menikah perlu proses adaptasi bagi si pria. Nah, kebiasaan onani yang tanpa objek hidup juga memerlukan proses adaptasi saat hubungan intim dengan objek hidup yaitu istri. Maka, perlu dilakukan foreplay yang cukup pada zona erotik kedua belah pihak.
"Bila perlu, tidak usah dulu penetrasi penis ke dalam vagina. Rabaan, sentuhan oleh istri pada zona erotik, terutama batang penis, bisa dilakukan secara manual atau oral. Proses adaptasi ini diharapkan akan mengembalikan kepekaan sensual batang penis," tutur dr Andri.
5. Susah 'menembus' miss V pasangan
|
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
Selain itu, bisa juga ada ketergesaan ketika foreplay dan juga saat melakukan penetrasi penis padahal lubrikasi vagina belum cukup. Suasana lingkungan pun bisa memengaruhi.
"Dengan rasa kasih sayang lakukan kerja sama yang baik sejak awal foreplay. Hindari rasa tegang, ciptakan suasana santai hingga secara bertahap pasangan mampu melakukan hubungan intim yang berkualitas, yaitu bisa menikmati orgasme," ucap dokter yang juga mengajar di Universitas Tarumanegara ini.
5. Susah 'menembus' miss V pasangan
|
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
Selain itu, bisa juga ada ketergesaan ketika foreplay dan juga saat melakukan penetrasi penis padahal lubrikasi vagina belum cukup. Suasana lingkungan pun bisa memengaruhi.
"Dengan rasa kasih sayang lakukan kerja sama yang baik sejak awal foreplay. Hindari rasa tegang, ciptakan suasana santai hingga secara bertahap pasangan mampu melakukan hubungan intim yang berkualitas, yaitu bisa menikmati orgasme," ucap dokter yang juga mengajar di Universitas Tarumanegara ini.











































