.webp)
Di dunia, masalah bakteri yang terus berevolusi dan menyesuaikan diri terhadap antibiotik menjadi masalah yang serius. Tim ilmuwan gabungan dari Universitas Newcastle dan Institut Teknologi India kemudian menduga festival sungai Gangga memiliki peran dalam peningkatan resistansi bakteri.
Pada saat Festival Kumbh yang diadakan tiap 12 tahun sekali berlangsung, sungai yang biasanya digunakan oleh sekitar 300 ribu orang, dipenuhi oleh jutaan penganut agama hindu yang menceburkan dirinya ke sungai sebagai bagian dari proses upacara keagamaan.
Menurut laporan saat lonjakan pengguna sungai tersebut terjadi, sungai Gangga dipenuhi oleh polusi seperti kotoran manusia. Profesor Graham yang ikut serta dalam penelitian tersebut mengatakan kotoran manusia mengandung bakteri yang terus berkembang saat gen dalam bakteri tersebut berpindah dari satu orang ke orang lain.
"Saat kumpulan orang pada satu infrastruktur lokal melebihi batas tampungnya seperti sungai Gangga, kemungkinan seseorang terekspos kotoran menjadi tinggi," ujar Graham seperti dilansir dari BBC, Kamis (12/6/2014).
Gen pada bakteri yang berpindah tersebut memiliki peran memperkuat bakteri dan meningkatkan kekebalannya terhadap antibiotik. Bila bakteri sudah kebal terhadap antibiotik maka diperlukan jalan lain untuk mengobati penyakit yang disebabkan bakteri tersebut.
Graham mengatakan lebih jauh bahwa penelitian ini tidak bertujuan untuk menghalangi kegiatan sosial budaya di sungai Gangga melainkan untuk menumbuhkan kesadaran kepada pemerintah dan membuatnya menjadi lebih aman.
(up/up)
