Dalam studi tersebut, peneliti menemukan bentuk dan ukuran (morfologi) sperma lebih buruk pada sampel air mani yang dikumpulkan selama berbulan-bulan di musim panas. Morfologi sperma yang lebih buruk juga ditemukan pada mereka yang mengonsumsi ganja.
Sementara itu, morfologi sperma justru lebih baik pada orang yang tidak melakukan aktivitas seksual selama beberapa hari. Oleh karena itu, dr James Smith yang tak terlibat dalam penelitian tetap menekankan pola hidup sehat bagi para pria.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu peneliti, Allan Pacey dari University of Sheffield Inggris meyakini bahwa sperma dengan ukuran dan bentuk paling normal bisa bertahan lebih lama di saluran reproduksi wanita. Dalam studi ini, tim peneliti mensurvei pria yang mendatangi 14 klinik kesuburan di Inggris. Mereka ditanyai tentang status kesehatan dan gaya hidupnya.
Dari semua peserta, 318 pria memiliki sperma abnormal dan 1.652 pria memiliki sperma normal. Peneliti menemukan pria dua kali lebih mungkin memiliki sperma abnormal jika sampel dikumpulkan selama musim panas. Peserta juga cenderung memiliki sperma abnormal jika di usia muda sudah mengonsumsi ganja.
"Marijuana pasti berpotensi menurunkan kualitas sperma. Untuk itu penting bagi pria menghindari konsumsi ganja, alkohol, dan rokok. Lebih baik jalani pola hidup sehat dnegan mengasup makanan bergizi dan aktivitas fisik yang rutin untuk memperbesar peluang memiliki momongan," jelas Smith yang juga dokter spesialis kesehatan reproduksi pria di University of California, San Francisco.
(rdn/up)











































