Dikompres Hingga Suntik Cairan, Ragam Cara Mengatasi Heatstroke

Dikompres Hingga Suntik Cairan, Ragam Cara Mengatasi Heatstroke

- detikHealth
Senin, 30 Jun 2014 15:37 WIB
Dikompres Hingga Suntik Cairan, Ragam Cara Mengatasi Heatstroke
Foto: FIFA/Getty Images
Jakarta - Untuk mencegah para pemain sepakbola di Piala Dunia 2014 terserang heatstroke, FIFA membuat peraturan yang membolehkan pemain yang bertanding untuk melakukan cooling break selama 3 tiga menit di tiap babak. Para pemain boleh minum sekaligus menyiram tubuh dengan air agar suhu tubuh menurun dan tidak terlalu tinggi.

dr Arie Sutopo, SpKO, Ketua Bidang IPTEK KONI DKI Jakarta mengatakan bahwa cooling break sangat penting dilakukan. Jika tidak, pemain bisa terserang pusing hingga kejang-kejang.

"Kalau sudah dehidrasi tapi tetap bermain, nanti bisa terserang heatstroke. Gejalanya itu pusing, muntah-muntah, hingga pingsan dan kejang-kejang" tutur dr Arie ketika dihubungi detikHealth, Senin (30/6/2014).

Nah, selain cooling break, berikut beberapa cara lain yang dapat Anda lakukan untuk menghindari heatstroke seperti dikutip detikHealth dari berbagai sumber.


Foto: FIFA/Getty Images

1. Mengompres Kepala

Foto: Ilustrasi (Thinkstock)
dr Arie mengatakan bahwa cooling break dilakukan untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh yang hilang. Selain itu, cooling break juga dilakukan untuk menurunkan suhu tubuh agar tidak terlalu tinggi dan kembali normal.

Nah selain minum air dan menyiramkan air ke kepala, dr Arie mengatakan bahwa cara lain untuk menurunkan suhu tubuh adalah dengan mengompresnya dengan air dingin.

"Dikompres saja kepalanya dengan handuk basah dingin. Seperti mengompres anak ketika demam itu, sehingga panasnya nanti pindah ke handuk basahnya," tutur dr Arie.

1. Mengompres Kepala

Foto: Ilustrasi (Thinkstock)
dr Arie mengatakan bahwa cooling break dilakukan untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh yang hilang. Selain itu, cooling break juga dilakukan untuk menurunkan suhu tubuh agar tidak terlalu tinggi dan kembali normal.

Nah selain minum air dan menyiramkan air ke kepala, dr Arie mengatakan bahwa cara lain untuk menurunkan suhu tubuh adalah dengan mengompresnya dengan air dingin.

"Dikompres saja kepalanya dengan handuk basah dingin. Seperti mengompres anak ketika demam itu, sehingga panasnya nanti pindah ke handuk basahnya," tutur dr Arie.

2. Minum sport drink

Foto: Ilustrasi (Thinkstock)
Selain mengompres kepala dengan air, dr Arie juga mengatakan bahwa sebaiknya sebelum bertanding para pemain sudah harus memenuhi kebutuhan air dan ion tubuhnya. Caranya muda, dengan meminum sport drink yang sudah disediakan di pinggir lapangan.

"Selain air putih, sport drink itu bagus ya. Karena isinya selain air kan ada ion dan ada karbonya juga. Bisa mengganti keringat sekaligus ngisi tenaga lagi," ungkap dr Arie.

2. Minum sport drink

Foto: Ilustrasi (Thinkstock)
Selain mengompres kepala dengan air, dr Arie juga mengatakan bahwa sebaiknya sebelum bertanding para pemain sudah harus memenuhi kebutuhan air dan ion tubuhnya. Caranya muda, dengan meminum sport drink yang sudah disediakan di pinggir lapangan.

"Selain air putih, sport drink itu bagus ya. Karena isinya selain air kan ada ion dan ada karbonya juga. Bisa mengganti keringat sekaligus ngisi tenaga lagi," ungkap dr Arie.

3. Baju Cerah dan Topi

Foto: Ilustrasi (Thinkstock)
Dilansir CNN, menggunakan baju berwarna cerah ditengarai dapat mengurangi risiko terserang heatstroke. Alasannya, baju berwarna cerah lebih memantulkan sinar matahari daripada baju berwarna gelap.

Penggunaan topi berpinggiran lebar pun dapat membantu menghalangi sinar matahari menyentuh kulit. Namun yang paling penting adalah jangan lupa menggunakan krim anti sinar matahari ketika Anda berada di luar ruangan.

3. Baju Cerah dan Topi

Foto: Ilustrasi (Thinkstock)
Dilansir CNN, menggunakan baju berwarna cerah ditengarai dapat mengurangi risiko terserang heatstroke. Alasannya, baju berwarna cerah lebih memantulkan sinar matahari daripada baju berwarna gelap.

Penggunaan topi berpinggiran lebar pun dapat membantu menghalangi sinar matahari menyentuh kulit. Namun yang paling penting adalah jangan lupa menggunakan krim anti sinar matahari ketika Anda berada di luar ruangan.

4. Menyemprotkan air ke seluruh tubuh

Foto: Ilustrasi (Thinkstock)
Pada kasus-kasus dimana heatstroke menyebabkan seseorang pingsan dan tak sadar, Central for Disease Control and Prevention (CDC) mengatakan bahwa pertolongan pertama yang harus dilakukan adalah menyemprotkan air sedikit-sedikit kepada korban.

"Jika korban tidak memiliki masalah pernapasan dan peredaran darah yang normal, buka bajunya dan semprotkan air secara sedikit ke seluruh tubuhnya," tulis CDC dalam situs resminya.

4. Menyemprotkan air ke seluruh tubuh

Foto: Ilustrasi (Thinkstock)
Pada kasus-kasus dimana heatstroke menyebabkan seseorang pingsan dan tak sadar, Central for Disease Control and Prevention (CDC) mengatakan bahwa pertolongan pertama yang harus dilakukan adalah menyemprotkan air sedikit-sedikit kepada korban.

"Jika korban tidak memiliki masalah pernapasan dan peredaran darah yang normal, buka bajunya dan semprotkan air secara sedikit ke seluruh tubuhnya," tulis CDC dalam situs resminya.

5. Diinfus

Foto: Ilustrasi (Thinkstock)
Selain menyemprotkan air ke seluruh tubuh, rekomendasi lain yang dikatakan CDC adalah menguhubungi nomor gawat darurat atau ambulans. Para petugas kesehatan akan memeriksa keadaan korban, dan jika dibutuhkan akan diberi infus.

"Petugas akan mengecek keadaan korban. Jika dibutuhkan dan korban sudah sangat kritis, petugas akan menginfus korban. Tujuan selain menurunkan suhu tubuh, juga untuk memenuhi kebutuhan cairan korban yang sangat mungkin dehidrasi akibat kepasanan," tulis CDC dalam situs resminya.

5. Diinfus

Foto: Ilustrasi (Thinkstock)
Selain menyemprotkan air ke seluruh tubuh, rekomendasi lain yang dikatakan CDC adalah menguhubungi nomor gawat darurat atau ambulans. Para petugas kesehatan akan memeriksa keadaan korban, dan jika dibutuhkan akan diberi infus.

"Petugas akan mengecek keadaan korban. Jika dibutuhkan dan korban sudah sangat kritis, petugas akan menginfus korban. Tujuan selain menurunkan suhu tubuh, juga untuk memenuhi kebutuhan cairan korban yang sangat mungkin dehidrasi akibat kepasanan," tulis CDC dalam situs resminya.
Halaman 2 dari 12
dr Arie mengatakan bahwa cooling break dilakukan untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh yang hilang. Selain itu, cooling break juga dilakukan untuk menurunkan suhu tubuh agar tidak terlalu tinggi dan kembali normal.

Nah selain minum air dan menyiramkan air ke kepala, dr Arie mengatakan bahwa cara lain untuk menurunkan suhu tubuh adalah dengan mengompresnya dengan air dingin.

"Dikompres saja kepalanya dengan handuk basah dingin. Seperti mengompres anak ketika demam itu, sehingga panasnya nanti pindah ke handuk basahnya," tutur dr Arie.

dr Arie mengatakan bahwa cooling break dilakukan untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh yang hilang. Selain itu, cooling break juga dilakukan untuk menurunkan suhu tubuh agar tidak terlalu tinggi dan kembali normal.

Nah selain minum air dan menyiramkan air ke kepala, dr Arie mengatakan bahwa cara lain untuk menurunkan suhu tubuh adalah dengan mengompresnya dengan air dingin.

"Dikompres saja kepalanya dengan handuk basah dingin. Seperti mengompres anak ketika demam itu, sehingga panasnya nanti pindah ke handuk basahnya," tutur dr Arie.

Selain mengompres kepala dengan air, dr Arie juga mengatakan bahwa sebaiknya sebelum bertanding para pemain sudah harus memenuhi kebutuhan air dan ion tubuhnya. Caranya muda, dengan meminum sport drink yang sudah disediakan di pinggir lapangan.

"Selain air putih, sport drink itu bagus ya. Karena isinya selain air kan ada ion dan ada karbonya juga. Bisa mengganti keringat sekaligus ngisi tenaga lagi," ungkap dr Arie.

Selain mengompres kepala dengan air, dr Arie juga mengatakan bahwa sebaiknya sebelum bertanding para pemain sudah harus memenuhi kebutuhan air dan ion tubuhnya. Caranya muda, dengan meminum sport drink yang sudah disediakan di pinggir lapangan.

"Selain air putih, sport drink itu bagus ya. Karena isinya selain air kan ada ion dan ada karbonya juga. Bisa mengganti keringat sekaligus ngisi tenaga lagi," ungkap dr Arie.

Dilansir CNN, menggunakan baju berwarna cerah ditengarai dapat mengurangi risiko terserang heatstroke. Alasannya, baju berwarna cerah lebih memantulkan sinar matahari daripada baju berwarna gelap.

Penggunaan topi berpinggiran lebar pun dapat membantu menghalangi sinar matahari menyentuh kulit. Namun yang paling penting adalah jangan lupa menggunakan krim anti sinar matahari ketika Anda berada di luar ruangan.

Dilansir CNN, menggunakan baju berwarna cerah ditengarai dapat mengurangi risiko terserang heatstroke. Alasannya, baju berwarna cerah lebih memantulkan sinar matahari daripada baju berwarna gelap.

Penggunaan topi berpinggiran lebar pun dapat membantu menghalangi sinar matahari menyentuh kulit. Namun yang paling penting adalah jangan lupa menggunakan krim anti sinar matahari ketika Anda berada di luar ruangan.

Pada kasus-kasus dimana heatstroke menyebabkan seseorang pingsan dan tak sadar, Central for Disease Control and Prevention (CDC) mengatakan bahwa pertolongan pertama yang harus dilakukan adalah menyemprotkan air sedikit-sedikit kepada korban.

"Jika korban tidak memiliki masalah pernapasan dan peredaran darah yang normal, buka bajunya dan semprotkan air secara sedikit ke seluruh tubuhnya," tulis CDC dalam situs resminya.

Pada kasus-kasus dimana heatstroke menyebabkan seseorang pingsan dan tak sadar, Central for Disease Control and Prevention (CDC) mengatakan bahwa pertolongan pertama yang harus dilakukan adalah menyemprotkan air sedikit-sedikit kepada korban.

"Jika korban tidak memiliki masalah pernapasan dan peredaran darah yang normal, buka bajunya dan semprotkan air secara sedikit ke seluruh tubuhnya," tulis CDC dalam situs resminya.

Selain menyemprotkan air ke seluruh tubuh, rekomendasi lain yang dikatakan CDC adalah menguhubungi nomor gawat darurat atau ambulans. Para petugas kesehatan akan memeriksa keadaan korban, dan jika dibutuhkan akan diberi infus.

"Petugas akan mengecek keadaan korban. Jika dibutuhkan dan korban sudah sangat kritis, petugas akan menginfus korban. Tujuan selain menurunkan suhu tubuh, juga untuk memenuhi kebutuhan cairan korban yang sangat mungkin dehidrasi akibat kepasanan," tulis CDC dalam situs resminya.

Selain menyemprotkan air ke seluruh tubuh, rekomendasi lain yang dikatakan CDC adalah menguhubungi nomor gawat darurat atau ambulans. Para petugas kesehatan akan memeriksa keadaan korban, dan jika dibutuhkan akan diberi infus.

"Petugas akan mengecek keadaan korban. Jika dibutuhkan dan korban sudah sangat kritis, petugas akan menginfus korban. Tujuan selain menurunkan suhu tubuh, juga untuk memenuhi kebutuhan cairan korban yang sangat mungkin dehidrasi akibat kepasanan," tulis CDC dalam situs resminya.

(up/up)

Berita Terkait