"Kalau didiamkan lebih dari 2 minggu bisa jadi tuli permanen. Begitu mengalami tuli mendadak, harus ke dokter sesegera mungkin," kata Dr Mirta Hediyati Reksodiputro, SpTHT-KL(K) dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Kamis (3/7/2014).
Ditemui usai menjalani sidang doktoralnya, dr Mirta menjelaskan bahwa salah satu penyebab tuli mendadak adalah infeksi virus. Bila tidak ditangani, infeksi tersebut bisa bertambah parah dan merusak saraf-saraf pendengaran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam bahas medis, kondisi ini dikenal dengan istilah sudden sensorineural hearing loss (SSHL). Penyebabnya tidak cuma infeksi, bisa juga dipicu oleh tekanan darah tinggi atau hipertensi, maupun juga darah yang terlalu kental sehingga tidak lancar mengaliri organ-organ dalam telinga.
(up/up)











































