"Zat besi yang masuk secara oral akan diserap usus halus dan diangkut oleh zat transferin. Nantinya ia akan masuk ke dalam bone marrow dan berperan dalam pembentukan hemoglobin," ujar Dr dr Hariyono Winarto, SpOG(K) saat ditemui detikHealth usai menyelesaikan sidang promosi gelar Doktornya di Aula Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jl Salemba Raya, Jakarta, seperti ditulis Selasa (15/7/2014).
Namun meskipun demikian, harus dipertimbangkan secara bijak mengenai pemberian suplemen zat besi terhadap pasien. Sebab tak dapat dipungkiri asupan zat besi yang berlebihan menurut dr Hariyono tidak sehat, bahkan cenderung membahayakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari ABC Australia, kelelahan memang merupakan gejala kekurangan zat besi yang sering muncul. Tapi tidak berarti kelelahan berarti kekurangan zat besi. Pertimbangkan kemungkinan penyebab Anda mengalami kelelahan. Bisa jadi alasan kelelahan adalah karena stres atau sering bergadang.
Jika kelelahan berlangsung selama lebih dari beberapa pekan dan tak ditemukan penyebabnya, segeralah konsultasi ke dokter. Biasanya dokter akan menanyakan beberapa informasi mengenai riwayat medis dan gaya hidup Anda, kemudian merujuk tes darah untuk menemukan apakah Anda memang mengalami kekurangan zat besi atau ada hal lain.
Sebagai informasi, selain dari suplemen, sumber makanan kaya zat besi yang bisa Anda konsumsi untuk menjaga kadarnya tetap normal adalah daging merah, kacang-kacangan, biji-bijian, sayuran hijau, buah-buahan kering, sereal dan roti.
(ajg/up)











































