Awalnya Dawn mengeluhkan adanya nyeri yang luar biasa pada punggungnya. Pergi ke dokter, namun ia tak pernah diberikan tindakan papsmear karena dianggap masih terlalu dini untuk didiagnosis kanker serviks melalui papsmear.
Seperti dikutip dari BBC, Kamis (14/8/2014), di daerah tempat Dawn tinggal, tepatnya di Eastbourne, East Sussex, Inggris, prosedur papsmear biasanya memang hanya dianjurkan untuk dilakukan wanita berusia di atas 25 tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dawn ingin kami menikah sebelum ia memulai proses kemoterapinya, ini agar rambutnya masih tetap bisa tergerai indah. Saat itu kami hanya punya waktu 5 pekan untuk menyiapkan semuanya, tapi syukur bisa berjalan dengan indah dan saya bahagia bisa mewujudkan impian Dawn," tutur Daniel.
Tiga hari setelah hari pernikahan mereka, Dawn mulai menjalani perawatan terapi di St Wilfrid’s Hospice, Eastbourne. "Selama dia di sana saya hanya ingin terus mendampinginya. Rambut Dawn mulai rontok dan wajahnya mulai bengkak. Tapi senyumnya tetap menawan," lanjut Daniel.
Sebelum meninggal, Dawn sempat mengutarakan seandainya ia bisa di-papsmear dan didiagnosis lebih awal. Mungkin ia bisa mengubah aturan mengenai batas umur papsmear di daerahnya tersebut.
Menanggapi keinginan istrinya tersebut, kini Daniel dan orang tua Dawn, David Hughes dan Jessica Kirby, tengah berusaha untuk mengampanyekan pentingnya papsmear dilakukan, termasuk pada mereka yang usianya di bawah 25 tahun.
(ajg/up)











































