Seorang fotografer Kanada menampilkan wajah anak-anak Indonesia yang kecanduan rokok sejak usia belia. Salah satu objek bidikan lensanya adalah bocah kelas 3 SD asal Sukabumi yang merokok sejak umur 4 tahun.
Michelle Siu, sang fotografer, mengabadikan bocah dengan inisial IH tersebut saat sedang merokok di atas tempat tidur. Masih mengenakan seragam putih merah khas anak SD, IH memegangi rokok di bibirnya dan di depannya tampak asbak berbentuk segi empat.
Disebutkan dalam keterangan foto yang dimuat juga di Time tersebut, IH pada suatu masa pernah sanggup menghabiskan rokok sebanyak 2 bungkus dalam sehari. Ia tinggal di sebuah desa dekat Kota Sukabumi, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengomentari fenomena ini, Direktur Eksekutif Lentera Anak Indonesia, Hery Chariansyah, menyebut beberapa faktor utama yang membuat anak Indonesia rentan berkenalan dengan rokok di usia sangat dini. Regulasi yang lemah dan kurang tegasnya sanksi adalah salah satunya.
"Lemahnya regulasi membuat rokok sangat mudah diakses anak-anak. Harganya murah, bisa dibeli ketengan," kata Hery saat dihubungi detikHealth, Selasa (19/8/2014).
Faktor lainnya adalah anggapan masyarakat bahwa rokok merupakan produk yang normal, bukan produk adiktif dan mengandung bahan beracun. Selain itu, iklan rokok memberikan akses langsung bagi industri untuk mengenalkan produknya pada anak-anak.
(up/ajg)











































