Dokter mengingatkan gangguan seperti henti jantung mendadak (HJM) tak kenal usia dan bisa terjadi pada siapapun. Namun ada sebagian orang yang berpotensi khusus dan lebih rentan mengalami henti jantung ketimbang lainnya. Siapakah mereka?
Dr dr Budi Yuli Setianto, SpPD(K), SpJP(K) menjelaskan karena 80 persen kasus HJM disebabkan oleh penyakit jantung koroner, maka sebagian besar penderitanya kerap mengeluh nyeri dada, jantung berdebar-debar, mudah lelah atau terengah-engah ketika melakukan aktivitas tertentu.
"(Gejala) itu pada orang tua. Kalau pada orang muda, biasanya sinkop atau rasa mau jatuh, biasanya karena ada gangguan irama jantung," tutur dr Budi dalam acara bedah buku 'Peran Awam dalam Kasus Henti Jantung Mendadak' di Perpustakaan Fakultas Kedokteran UGM Yogyakarta, seperti ditulis Kamis (28/8/2014).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Fraksi ejeksi atau kemampuan memompa jantungnya hanya berkisar di bawah 30-35 persen (normalnya di atas 50 persen)
2. Riwayat keluarga dengan penyakit jantung koroner prematur. Prematur di sini untuk laki-laki di bawah usia 55 tahun dan perempuan di bawah 65 tahun (biasa disebut 'usia koroner')
3. Mempunyai kebiasaan merokok
4. Kadar kolesterol tinggi, hipertensi (tekanan darah tinggi) dan diabetes
"(Risikonya) lebih tinggi kalau ada riwayat HJM sebelumnya, merasakan sinkop atau pernah mengalami serangan jantung minimal enam bulan sebelumnya," sambung dr Budi.
Menurut hemat dr Budi, faktor-faktor risiko ini tak boleh diremehkan, apalagi diabaikan karena satu-satunya cara untuk mencegah jantung berhenti memompa secara mendadak adalah dengan menghilangkan potensi atau faktor risiko dari HJM itu sendiri.
Sedangkan untuk penanganan pertama, Kepala bagian Kardiologi Fakultas Kedokteran UGM/RSUP Dr Sardjito itu juga meminta agar resusitasi dilakukan tak lebih dari 10 menit. Bila lebih dari 10 menit, dikhawatirkan sudah terjadi kerusakan organ pada pasien.
"Di menit pertama, kerusakan otak sudah mencapai 10 persen. Jadi dalam 10 menit, batang otak bisa langsung mati (brain death), fungsi vegetatifnya sudah tidak bisa diperbaiki lagi. Untuk itu kita jangan nunggu lebih dari 10 menit. Lebih cepat lebih bagus," terangnya.
(lil/up)











































