Seperti penuturan dr Titi Sekarindah MS, SpGK, picky eating yang tak segera ditangani bisa membuat anak kekurangan gizi. Ditambah lagi, bagi anak yang mengalami masalah oral motor mereka cenderung kesulitan mengunyah dan akhirnya menolak konsumsi sayur, buah, atau daging merah yang berserat.
"Padahal, sayur buah dan daging merah merupakan sumber zat gizi utama yang dibutuhkan anak dalam masa tumbuh kembangnya yaitu zat besi, iodin, dan vitamin," kata dr Titi saat dihubungi detikHealth, Kamis (28/8/2014).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anak bisa diberi camilan berkalori tinggi seperti keju, kentang, atau telur. Tapi kalau anak picky eater tapi ternyata beratnya justru sama atau bahkan naik ya gak apa-apa. Tetapi perlu terus diperhatikan kebutuhan gizi dan nutrisinya tetap terpenuhi," tegas dr Titi.
Sementara itu, psikolog anak dan remaja Roslina Verauli M.Psi mengatakan kebiasaan picky eating pada anak jika terus dibiarkan memang bisa memengaruhi perilaku makan mereka hingga dewasa.
"Mereka lebih milih-milih makanan sehingga bisa saja membuat lingkungan atau orang di sekitarnya kerepotan. Kemudian, mereka bisa sulit beradaptasi ketika berada di suatu tempat yang ternyata tidak menyediakan makanan yang biasa dimakan," katanya.
(rdn/up)











































