"Memang ada kanker yang pertumbuhannya dipicu oleh adanya hormon estrogen. Jadi pada tipe yang hormonal dependent, kanker payudaranya tergantung pada hormonal estrogen," ujar dr Drajat R. Suardi Sp. B(K) ONK - FICS, dokter spesialis bedah onkologi, dalam perbincangan dengan detikHealth beberapa waktu lalu dan ditulis pada Rabu (3/9/2014).
Kanker payudara yang penyebarannya dikarenakan hormon estrogen sudah pasti tidak bersifat menurun dari ibu ke anaknya. Jika seorang perempuan tanpa riwayat kanker payudara di keluarganya mengalami penyakit tersebut, maka bisa dilakukan pemeriksaan patologi atau imunohistokimia. Kanker payudara dikatakan karena hormonal dependent adalah apabila reseptor estrogennya positif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Estrogen bisa dikontrol dengan radiasi, operasi, atau membloking hormon yang memicu produksi estrogen oleh ovarium," jelas dr Drajat.
Pemblokingan ini dilakukan dengan pemberian suntikan yang menghambat produksi hormon estrogen di ovarium. "Jadi ada instruksi dari otak agar pembentukan hormon ini dihambat, sehingga menurun. Yang bersangkutan bisa saja mengalami menopause dini, namun tidak selalu terjadi demikian," paparnya.
dr Drajat menekankan penanganan kanker payudara karena hormonal dependent tidak sama antara kasus yang satu dengan lainnya, tergantung jenis kanker payudara dan faktor lainnya. Terkadang ada kasus di mana penanganan kanker payudara dilakukan dengan pengangkatan satu atau kedua indung telur guna menghilangkan sumber utama estrogen.
"Ini case per case, jadi penanganannya tidak bisa disamakan," ucap dokter yang berpraktik di Melinda Hospital dan RS Borromeus Bandung ini.
(vit/up)











































