Terbangun dari Koma, Pria Australia Ini Jadi Fasih Bahasa Mandarin

Terbangun dari Koma, Pria Australia Ini Jadi Fasih Bahasa Mandarin

- detikHealth
Kamis, 11 Sep 2014 14:35 WIB
Terbangun dari Koma, Pria Australia Ini Jadi Fasih Bahasa Mandarin
Foto: Facebook/Ben McMahon
Shanghai -

Dua tahun yang lalu, Benjamin McMahon yang biasa dipanggil Ben terbangun dari koma setelah kecelakaan mobil nahas nyaris merenggut nyawanya. Akan tetapi, setelah bangun ada hal berbeda dari Ben yang asli Australia ini. Ia bangun dengan kemampuan berbicara bahasa mandarin yang nyaris sempurna.

Ben yang kini berusia 22 tahun mengingat pengalaman pertamanya saat terbangun dari koma. Ia melihat perawat wanita asia di sisinya dan berkata kepada perawat tersebut "Permisi suster, saya merasa sakit di sini" dalam bahasa China. Ia kemudian meminta secarik kertas kepada perawat tersebut dan menulis dalam bahasa mandarin "Aku cinta ibu, aku cinta ayah, aku akan sembuh."

Kemampuan bahasa baru yang dimiliki Ben membuat dokter serta orang tuanya terkejut. Sebab dokter memberitahu ayah Ben, Mark McMhaon, bahwa adalah suatu keajaiban jika Ben dapat hidup melewati masa kritisnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami mendapat telepon dari rumah sakit dan (staff rumah sakit) berkata 'Oh Mark, dengar saya hanya ingin memberitahu bahwa Ben terbangun dari koma. Saya tidak tahu bagaimana harus mengatakannya ... dia berbicara mandarin,'" kata Mark yang mengatakan dirinya pada saat itu hanya bisa terdiam kebingungan.

Ben sebenarnya pernah mengambil pelajaran bahasa Mandarin saat SMA, tapi ia mengaku tidak sampai pada tahap menguasai dialek China tersebut. Selama beberapa hari setelah terbangun dari koma, ben hanya bisa berbicara dan menulis bahasa Mandarin. Butuh beberapa hari baginya untuk bisa kembali berbicara bahasa Inggris. Bahkan setelah McMahon mulai berbicara bahasa Inggris lagi, kemampuannya berbahasa Mandarin tetap ada.

Kini Ben tinggal di Shanghai. Ia menjadi pemandu acara TV lokal dan melanjutkan studi perdagangan di Shanghai University.

Hal yang dialami oleh Ben dikatakan dokter bisa jadi merupakan sindrom yang disebut Foreign Accent Syndrome. Sindrom ini biasanya membuat pasien bicara berbeda akibat trauma pada bagian otak yang mempengaruhi kemampuan bicara.

Terkait hal tersebut Dr Nick Miller, pengajar senior sains bahasa di Newcastle University mengatakan Foreign Accent Syndrome dapat terjadi jika pasien mengalami stroke atau cedera otak lainnya.

"Keseimbangan (kemampuan bicara) telah berubah dan suara-suara tertentu menjadi terdistorsi sehingga vokal dan konsonan bisa terdengar berbeda," kata Miller seperti dikutip dari BBC, dan ditulis pada Kamis (11/9/2014).

Dr Gregory O'Shanick, presiden dan direktur medis dari the Center for Neurorehabilitation Services di Virginia mengatakan Foreign Accent Syndrome sebenarnya tidak membuat seseorang secara tiba-tiba bisa mahir dalam bahasa baru.

Menurut O'Shanick informasi terkait kemampuan berbicara bahasa asli seseorang disimpan di sisi kiri otak sedangkan kemampuan bahasa lainnya disimpan di sisi kanan. Jadi saat trauma terjadi mengakibatkan seseorang mahir dalam menggunakan bahasa keduanya, bisa jadi itu karena cedera pada otak bagian kiri.

(vit/vit)

Berita Terkait