Orang-orang yang Mendadak Cas Cis Cus Bahasa Asing Usai Bangun dari Koma

Orang-orang yang Mendadak Cas Cis Cus Bahasa Asing Usai Bangun dari Koma

- detikHealth
Kamis, 11 Sep 2014 16:05 WIB
Orang-orang yang Mendadak Cas Cis Cus Bahasa Asing Usai Bangun dari Koma
Ilustrasi (Foto: Getty Images)
Jakarta - Ketika terbangun dari koma, apapun bisa terjadi. Ada yang hilang ingatan, ada yang berubah kepribadian, ada juga yang mahir berbahasa asing meskipun tak pernah belajar atau mengunjungi negara yang bersangkutan.

Untuk kasus yang terakhir, para pakar seringkali menyebutnya dengan foreign accent syndrome (FAS). Penyebabnya bisa karena cedera di kepala atau pernah mengalami stroke, meskipun nyatanya gangguan otak yang menyebabkan munculnya fenomena FAS sangat jarang terjadi.

Sepertinya asyik sekali ya kalau tiba-tiba bisa bicara dalam bahasa asing seperti itu, apalagi tak perlu mempelajarinya terlebih dahulu. Akan tetapi bagaimana reaksi orang yang benar-benar dapat berbicara dalam bahasa asing setelah bangun dari koma? Simak pemaparannya, seperti dirangkum detikHealth dari berbagai sumber, Kamis (11/9/2014) berikut ini.

1. CindyLou Romberg

(Foto: Seattle Times)
Kadang-kadang ia bisa berbicara bahasa Rusia, Jerman atau menggunakan bahasa Swedia. Padahal dirinya tidak pernah meninggalkan kota kelahirannya di Port Angeles, Washington atau mempelajari bahasa-bahasa asing tersebut.

Menurut dokter, apa yang dialami Romberg diduga berkaitan dengan kecelakaan yang dialaminya di tahun 1981. Saat itu Romberg mengalami patah tulang tengkorak akibat jatuh dari truk yang sedang bergerak. Bisa jadi saat itu otak kiri Romberg mngalami benturan sehingga muncullah fenomena FAS pada dirinya.

"Bagaimanapun kondisinya, saya tetap merindukan suara saya yang dulu, suara yang telah bersama saya selama 49 tahun dan telah menjadi bagian dari diri saya. Tapi kini hal yang terpenting adalah saya sehat dan masih bisa beraktivitas dengan baik," ujar Romberg.

2. Alun Morgan

(Foto: The Sun)
Alun Morgan (81) dibesarkan di Inggris dan hanya bisa bicara bahasa Inggris. Namun, setelah stroke ia menemukan bahwa ia hanya bisa berkomunikasi dalam bahasa Welsh, meskipun ia belum pernah mempelajarinya. Padahal Morgan mengaku terakhir kali mengunjungi negara itu 70 tahun lalu.

Dokter percaya bahwa fenomena FAS yang terjadi pada Morgan disebabkan oleh gangguan otak yang disebut afasia. Afasia mengakibatkan kerusakan pada bagian otak yang mengatur penggunaan bahasa ibunya, yaitu Inggris.

3. Linda Walker

(Foto: Daily Mail)
Linda Walker terbangun dari stroke dan menemukan bahwa otaknya telah mengubah aksen bicaranya yang cenderung ke Newcastle, Inggris menjadi aksen bahasa asing. Bukannya gembira, wanita berusia 60 tahun ini malah akhirnya membenci apa yang telah terjadi padanya dan sekarang merasa seperti orang yang berbeda.

"Adik iparku mengatakan aku terdengar seperti orang Italia, kakakku mengatakan aku terdengar seperti Slovakia dan orang lain bilang aku terdengar seperti orang Prancis, Kanada, dan lainnya. Yang terbaru aku terdengar seperti orang Jamaika, aku hanya tidak tahu bagaimana menjelaskannya," ujarnya.

4. Seorang remaja perempuan asal Kroasia

Ilustrasi (Foto: Getty Images)
Di tahun 2010, remaja ini tiba-tiba mengalami koma selama 24 jam. Namun hal yang lebih aneh terjadi ketika ia terbangun dari koma karena ia tak lagi bisa berbicara dalam bahasa aslinya. Ia justru fasih berbahasa Jerman, yang baru ia pelajari di bangku sekolah.

Sama seperti gejala penderita FAS lainnya, remaja berusia 13 tahun itu juga tak lagi memahami dan mengerti bahasa Kroasia. Untuk itu, ketika masih berada di rumah sakit, ia pun meminta bantuan seorang penerjemah agar bisa berkomunikasi dengan keluarganya.

Kasus serupa juga terjadi di Inggris. Seorang pebalap mobil asal Ceko akhirnya tersadar setelah mengalami kecelakaan, namun ia hanya bisa bicara dengan bahasa Inggris berikut aksennya. Namun perubahan bahasa pada pria ini berlangsung sementara, karena tak lama kemudian ia kembali menggunakan aksen Ceko ketika berbicara dalam bahasa Inggris.

5. Benjamin McMahon

(Foto: BBC)
Dua tahun yang lalu, Benjamin McMahon terbangun dari koma setelah kecelakaan mobil nahas nyaris merenggut nyawanya. Akan tetapi saat terbangun, Ben justru fasih berbicara bahasa Mandarin. Bahkan ia sempat kehilangan kemampuannya berbicara bahasa Inggris.

Ben sebenarnya pernah mengambil pelajaran bahasa Mandarin saat SMA, tapi ia mengaku tidak sampai pada tahap menguasai dialek cina tersebut. Selama beberapa hari setelah terbangun dari koma, Ben hanya bisa berbicara dan menulis dengan bahasa Mandarin. Butuh beberapa hari baginya untuk bisa kembali berbicara bahasa Inggris. Bahkan setelah McMahon mulai berbicara bahasa Inggris lagi, kemampuannya berbahasa Mandarin tetap ada, lengkap dengan aksennya.

Kini Ben tinggal di Shanghai. Ia menjadi pemandu acara TV lokal dan melanjutkan kuliahnya di Shanghai University.
Halaman 2 dari 6
Kadang-kadang ia bisa berbicara bahasa Rusia, Jerman atau menggunakan bahasa Swedia. Padahal dirinya tidak pernah meninggalkan kota kelahirannya di Port Angeles, Washington atau mempelajari bahasa-bahasa asing tersebut.

Menurut dokter, apa yang dialami Romberg diduga berkaitan dengan kecelakaan yang dialaminya di tahun 1981. Saat itu Romberg mengalami patah tulang tengkorak akibat jatuh dari truk yang sedang bergerak. Bisa jadi saat itu otak kiri Romberg mngalami benturan sehingga muncullah fenomena FAS pada dirinya.

"Bagaimanapun kondisinya, saya tetap merindukan suara saya yang dulu, suara yang telah bersama saya selama 49 tahun dan telah menjadi bagian dari diri saya. Tapi kini hal yang terpenting adalah saya sehat dan masih bisa beraktivitas dengan baik," ujar Romberg.

Alun Morgan (81) dibesarkan di Inggris dan hanya bisa bicara bahasa Inggris. Namun, setelah stroke ia menemukan bahwa ia hanya bisa berkomunikasi dalam bahasa Welsh, meskipun ia belum pernah mempelajarinya. Padahal Morgan mengaku terakhir kali mengunjungi negara itu 70 tahun lalu.

Dokter percaya bahwa fenomena FAS yang terjadi pada Morgan disebabkan oleh gangguan otak yang disebut afasia. Afasia mengakibatkan kerusakan pada bagian otak yang mengatur penggunaan bahasa ibunya, yaitu Inggris.

Linda Walker terbangun dari stroke dan menemukan bahwa otaknya telah mengubah aksen bicaranya yang cenderung ke Newcastle, Inggris menjadi aksen bahasa asing. Bukannya gembira, wanita berusia 60 tahun ini malah akhirnya membenci apa yang telah terjadi padanya dan sekarang merasa seperti orang yang berbeda.

"Adik iparku mengatakan aku terdengar seperti orang Italia, kakakku mengatakan aku terdengar seperti Slovakia dan orang lain bilang aku terdengar seperti orang Prancis, Kanada, dan lainnya. Yang terbaru aku terdengar seperti orang Jamaika, aku hanya tidak tahu bagaimana menjelaskannya," ujarnya.

Di tahun 2010, remaja ini tiba-tiba mengalami koma selama 24 jam. Namun hal yang lebih aneh terjadi ketika ia terbangun dari koma karena ia tak lagi bisa berbicara dalam bahasa aslinya. Ia justru fasih berbahasa Jerman, yang baru ia pelajari di bangku sekolah.

Sama seperti gejala penderita FAS lainnya, remaja berusia 13 tahun itu juga tak lagi memahami dan mengerti bahasa Kroasia. Untuk itu, ketika masih berada di rumah sakit, ia pun meminta bantuan seorang penerjemah agar bisa berkomunikasi dengan keluarganya.

Kasus serupa juga terjadi di Inggris. Seorang pebalap mobil asal Ceko akhirnya tersadar setelah mengalami kecelakaan, namun ia hanya bisa bicara dengan bahasa Inggris berikut aksennya. Namun perubahan bahasa pada pria ini berlangsung sementara, karena tak lama kemudian ia kembali menggunakan aksen Ceko ketika berbicara dalam bahasa Inggris.

Dua tahun yang lalu, Benjamin McMahon terbangun dari koma setelah kecelakaan mobil nahas nyaris merenggut nyawanya. Akan tetapi saat terbangun, Ben justru fasih berbicara bahasa Mandarin. Bahkan ia sempat kehilangan kemampuannya berbicara bahasa Inggris.

Ben sebenarnya pernah mengambil pelajaran bahasa Mandarin saat SMA, tapi ia mengaku tidak sampai pada tahap menguasai dialek cina tersebut. Selama beberapa hari setelah terbangun dari koma, Ben hanya bisa berbicara dan menulis dengan bahasa Mandarin. Butuh beberapa hari baginya untuk bisa kembali berbicara bahasa Inggris. Bahkan setelah McMahon mulai berbicara bahasa Inggris lagi, kemampuannya berbahasa Mandarin tetap ada, lengkap dengan aksennya.

Kini Ben tinggal di Shanghai. Ia menjadi pemandu acara TV lokal dan melanjutkan kuliahnya di Shanghai University.

(lil/vit)

Berita Terkait