"Masih banyak ibu yang tidak berhasil menyusui hal ini bisa disebabkan perasaan tertekan yang dialami oleh sang ibu," jelas dr Utami Roesli, SpA, MBA IBCLC FABM pada temu media 'Puncak Perayaan Pekan ASI Sedunia Tingkat Nasional 2014' di gedung Kementerian Kesehatan RI, Jumat, (12/9/2014).
Padahal menurut dr Utami, salah satu keuntungan menyusui adalah kualitas hidup ibu yang akan jauh lebih baik dibandingkan dengan yang tidak. Banyak penelitian yang membuktikan jika ibu yang menyusui akan memiliki kondisi psikis yang lebih tenang, daya tahan tubuh yang lebih baik, dan terhindar dari penyakit seperti jantung dan kanker.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senada dengan dr Utami, menurut dr Muchtaruddin Mansyur, MS, SpOk, PhD, Direkutur Bina Kesehatan Kerja dan Olahraga, Kementerian Kesehatan RI, fasilitas ruang ASI pun dapat menjadi faktor yang membuat ibu tidak bisa menyusui.
"Tidak tersedianya ruang ASI membuat ibu yang bekerja tidak dapat menyusui, memerah ASI, atau menyimpan ASI," ujar dr Muchtar.
Untuk itu, saat ini pemerintah terus berupaya untuk mempromosikan dan mendukung kegiatan menyusui kepada masyarakat. Selain edukasi yang diberikan kepada para ibu dan orang tua, pemahaman tentang pentingnya pemberian ASI pun diberikan kepada anak muda. Pemerintah pun terus memaksimalkan kerja tim kesehatan dan memperbaiki sistem fasilitas ruang ASI untuk ibu menyusui.
Dengan tersedianya fasilitas ruang ASI yang memadai, ibu tentu bisa menyusui anaknya dengan baik dan benar. "Menyusui yang benar sama baiknya bagi anak dan ibu," tutup dr Utami.











































