Penis terkubur bisa menyebabkan obstruksi aliran kemih, infeksi jaringan lunak, phimosis, dan terhambatnya fungsi seksual yang normal. Apa penyebabnya? Umumnya terjadi karena masalah bawaan, di mana terjadi kegagalan perkembangan kulit batang penis lantaran obesitas dan menumpuknya lemak perut. Namun cedera pada penis juga bisa mengakibatkan masalah ini.
Kondisi ini memang sering ditemukan pada anak-anak, yakni pada neonatus dan pada anak laki-laki prapubertas yang mengalami obesitas. Namun kondisi ini juga ditemukan pada orang dewasa lantaran kasusnya baru terdiagnosis pada saat yang bersangkutan sudah dewasa, yakni saat penumpukan lemak di sekitar perut, paha, dan skrotum meningkat. Demikian dikutip detikHealth dari berbagai sumber pada Selasa (16/9/2014).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi anak dengan kondisi penis terkubur dan ingin sunat, biasanya memang lebih sulit ketimbang anak tanpa masalah ini. Karena itu sebelum sunat dilakukan prosedur lain dulu seperti terapi hormon, diet, maupun operasi.
Sementara itu penis terkubur sekunder terjadi apabila sebagian batang penis tak sengaja terpotong bersama kulup selama prosedur khitan. Hal itu menyebabkan penis tumbuh dalam keadaan melekat pada skrotum, seiring dengan jalannya proses pemulihan.
Akibatnya penis jadi seperti 'terkubur' atau terjebak di dalam lapisan lemak yang berada di sekitar alat kelamin. Untungnya tim peneliti dari Eastern Virginia Medical School mengatakan kondisi ini dapat diperbaiki seutuhnya dengan operasi.
(vta/ajg)











































