Pressat, sebuah perusahaan distribusi yang berbasis di Inggris menyurvei 10.000 karyawan dan mengungkap bahwa 85 persen di antaranya mengonsumsi kopi minimal 3 cangkir sehari. Hampir 70 persen mengaku kemampuan bekerjanya terpengaruh jika tidak minum kopi.
Temuan lainnya adalah bahwa 71 persen responden minum kopi hanya untuk mendapatkan efek kafein, bukan karena tertarik oleh aroma dan rasanya. Efek kafein yang mudah dirasakan adalah sebagai penangkal rasa kantuk, yang banyak menyerang para pekerja kantoran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daftar Top-10 jenis pekerjaan yang paling banyak mengonsumsi kopi dilanjutkan dengan tenaga medis, eksekutif perusahaan, dan pekerja tele-sales. Kelompok ini mengonsumsi kopi rata-rata 2-3 cangkir tiap hari, sementara sopir berada di urutan terkahir dengan rata-rata 1 cangkir perhari.
Dikutip dari Pressat.co.uk, Kamis (18/9/2014), penelitian dari University of South California merekomendasikan asupan kafein tidak lebih dari 200 mg per hari. Angka ini kurang lebih setara dengan 2-4 cangkir kopi, tergantung ukuran cangkirnya.
Dalam takaran wajar, kopi memberikan banyak manfaat kesehatan karena mengandung antioksidan yang bisa menangkal kanker. Namun dalam jumlah berlebih, kopi bisa memacu kerja jantung sehingga lebih rentan mengalami berbagai masalah kesehatan.
(up/vit)











































