Umur di Atas 50 Tahun Sering Migrain? Waspada Gejala Parkinson

Umur di Atas 50 Tahun Sering Migrain? Waspada Gejala Parkinson

- detikHealth
Kamis, 18 Sep 2014 15:05 WIB
Umur di Atas 50 Tahun Sering Migrain? Waspada Gejala Parkinson
Foto: Ilustrasi (Thinkstock)
Bethesda, AS - Sakit kepala sebelah atau migrain kerap dikaikta dengan penyakit insomnia hingga stres. Tak hanya itu, studi terbaru bahkan menemukan kaitan antara frekuensi migrain pada orang paruh baya dengan kemungkinan mengidap Parkinson.

"Ini hanya spekulasi. Bisa jadi orang yang mengidap migrain mempunyai kesamaan genetik dengan para pengidap Parkinson. Kemungkinan lainnya adalah pengidap migrain lebih sering mengalami cedera di kepala, yang meningkatkan risiko parkinson," tutur peneliti utama Ann I. Scher dari Uniformed Services University and the National Institute on Aging in Bethesda, Maryland, Amerika Serikat, dikutip dari Reuters (18/9/2014).

Penelitian Scher dilakukan melalui data yang dimiliki Icelandic Heart Association. Data ini berisikan gejala-gejala sakit kepala yang dirasakan oleh orang-orang dengan usia di atas 50 tahun. Jika mereka mengalami sakit kepala minimal satu kali dalam sebulan, mereka akan diberikan pertanyaan lanjutan soal gejala awal migrain seperti mual, sakit kepala sebelah, sensitivitas kepada cahaya dan gangguan penglihatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini diperlukan karena tidak semua sakit kepala dapat disebut migrain. Migrain pun dibagi menjadi dua, yakni migrain biasa dan migrain aura (migrain dengan gejala lain selain sakit kepala sebelah, di antaranya adalah gangguan penglihatan, mual dan muntah). Selain itu, tidak ditemukan hubungan antara sakit kepala selain migrain dengan kemungkinan mengidap Parkinson di kemudian hari.

Dari 5.620 partisipan yang terlibat, 4.000 di antaranya mengaku tidak pernah mengalami sakit kepala sama sekali, 1.028 mengalami sakit kepala non-migrain, 430 mengalami migrain dengan gangguan penglihatan dan mual serta 238 mengalami migrain biasa.

Hasil lain menunjukkan bahwa satu per tiga orang yang mengalami migrain pernah mengalami migrain dengan aura. Penelitian pada tahun 1967 ini pun dilanjutkan 27 tahun kemudian, ketika para partisipan berumur 77 tahun. Mereka ditanya soal gangguan motorik seperti tremor di tangan, suara pelan, dan kemampuan menulis serta menggenggam.

9 Persen dari seluruh partisipan memiliki gangguan motorik. Semua yang mengalami gangguan motorik ternyata adalah orang-orang yang memiliki migrain aura pada usia 50 tahun. Selain itu 1,2 persen partisipan akhirnya mengidap Parkinson.

Namun Scher mengatakan bahwa orang-orang yang mengidap migrain tak perlu panik soal hasil yang ditunjukkan studi ini. Pasalnya, penyakit Parkinson masih termasuk penyakit langka yang jarang ditemui dan tak menyerang semua orang.

"Memang mereka yang mengalami migrain 2,5 kali lebih berisiko mengidap Parkinson. Akan tetapi penyakit masih jarang dan orang-orang tak perlu panik menyikapinya," tutup Scher

Penelitian ini diterbitkan di Journal Neurology.

(mrs/vta)

Berita Terkait