Anak Nyeri Otot Setelah Olahraga Lari? Itu Normal Kok

Anak Nyeri Otot Setelah Olahraga Lari? Itu Normal Kok

- detikHealth
Jumat, 19 Sep 2014 16:45 WIB
Anak Nyeri Otot Setelah Olahraga Lari? Itu Normal Kok
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta - Saat berolahraga, risiko cedera bisa terjadi pada siapa saja. Khususnya bagi anak-anak yang sedang berolahraga lari, ada risiko cedera yang umumnya terjadi yakni terjatuh. Tetapi, ada hal yang patut diperhatikan orang tua usai anak berlari, apa itu?

"Orang tua perlu mengenalkan muscle strain atau nyeri otot pasca lari karena otot anak kan relatif masih lentur. Kondisi ini perlu diketahui anak supaya saat ia merasa sakit atau nyeri pasca lari, tidak kaget," kata dr Michael Triangto SpKO.

"Nyeri otot muncul biasanya selama 1-2 hari setelah olahraga. Cukup digosok dengan minyak obat gosok. Jika rasa nyeri berlanjut lebih dari dua hari, segera dikonsultasikan ke dokter olahraga," imbuh dr Michael saat berbincang dengan detikHealth dan ditulis pada Jumat (19/9/2014).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Risiko jatuh saat berlari memang rentan terjadi pada anak-anak. Pasalnya, lari berhubungan dengan keseimbangan dan pada anak, sistem keseimbangan tubuh mereka belum maksimal. Sehingga, pada anak lebih rentan cedera fisik seperti luka robek pada kulit.

Oleh karena itu, dr Michael sangat menganjurkan pakaikan anak celana training sebagai 'pelindung' serta baju yang pas dan tidak gombrong agar anak lebih mudah menjaga keseimbangan. Dengan begitu, jika anak jatuh maka luka pun tidak terlalu parah.

"Gunakan sepatu kets, yang tertutup jangan gunakan sepatu yang berbentuk kaki karena bisa menambah risiko luka jika anak jatuh," imbuh dokter yang praktik di RS Mitra Kemayoran ini.

Untuk kasus robek pada otot dikatakan dr Michael sangat jarang karena biasanya ketika anak mengeluh, ia pun akan berhenti lari. Mengingat bahwa olahraga lari pada anak-anak hanya berupa pengenalan, belum menjadi sesuatu yang harus diseriusi, berbeda jika anak memang dilatih untuk menjadi atlet lari.

Setelah lari, bisa juga orang tua me-massage anak. Kemudian mandikan dengan air hangat yang berguna untuk memperlancar metabolisme sisa pembakaran berupa asam susu. dr Michael mengingatkan jangan lupa melakukan pemanasan seperti biasanya yaitu stretching pada otot paha, betis, dan pinggang dengan gerakan yang ringan. Setelah lari pun lakukan pendinginan yang benar.

Nah, jika Anda ingin makin kompak dengan anak saat berolahraga di akhir pekan, tak ada salahnya mendaftarkan diri dalam event Jakarta Kids Dash, event lomba lari anak-orang tua yang akan digelar pada 19 Oktober 2014. Pendaftarannya dibuka mulai 26 Agustus-5 Oktober 2014. Info lengkap, klik tautan berikut ini.

Jakarta Kids Dash, I Run For Run merupakan lomba lari khusus anak-anak yang pertama di Indonesia. Acara ini bisa menjadi sebuah pilihan para orang tua untuk mendidik si kecil menjadi sportif dengan cara yang menyenangkan.

Jakarta Kids Dash terbagi menjadi 3 kategori lomba, yaitu:
1. Anoa Dash: usia 3-5 tahun (berlari ditemani oleh orang tua)
2. Komodo Dash: usia 6-8 tahun (berlari bersama orang tua atau sendiri)
3. Harimau Dash: umur 9-12 tahun (berlari sendiri)

(rdn/up)

Berita Terkait