Gerakan Tanpa Sampo Mencuat, Sehatkah Mencuci Kepala Tanpa Sampo?

Gerakan Tanpa Sampo Mencuat, Sehatkah Mencuci Kepala Tanpa Sampo?

- detikHealth
Kamis, 25 Sep 2014 07:31 WIB
Gerakan Tanpa Sampo Mencuat, Sehatkah Mencuci Kepala Tanpa Sampo?
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Sydney, Australia - Di tengah masyarakat dunia kini tengah berkembang sebuah gerakan bernama The no shampoo movement atau gerakan tanpa sampo. Orang yang mengikuti gerakan ini meninggalkan sampo untuk mencuci rambut kepala mereka. Hal tersebut dilakukan karena kandungan kimia pada sampo dipercaya tidak bagus untuk kesehatan rambut kepala.

Berdasarkan studi yang dilakukan peneliti dari University of Washington and Seattle Children's Hospital Research Institute, kandungan asam ftalat atau phthalates yang mudah ditemukan pada sampo berhubungan dengan berbagai masalah kesehatan.

Studi yang dilakukan pada tahun 2008 tersebut menunjukkan kandungan asam ftalat pada sampo berhubungan dengan risiko alergi, eczema, dan kemungkinan masalah reproduksi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Studi lain terhadap 300 anak-anak pada tahun 2014 oleh peneliti dari Columbia University kemudian memperkuat temuan penelitian sebelumnya. Hampir sepertiga dari anak-anak yang terekspos asam ftalat didiagnosa mengidap asma sebelum berusia 11 tahun.

Mal Duxburry, salah satu pengikut gerakan tanpa sampo mengatakan setelah dirinya berhenti menggunakan sampo enam tahun yang lalu rambutnya rambutnya tetap bersih dan sehat.

"Butuh sedikit waktu agar terbiasa karena Anda sudah ketagihan menggunakan sampo. Tapi saya sudah melakukan ini selama enam tahun, sumpah," kata Duxburry seperti dikutip dari ABC Australia, Kamis (25/9/2014).

Duxburry mengaku berhenti menggunakan sampo setelah ia menyadari panjangnya daftar bahan kimia yang dicantumkan di botol sampo. Setelah berhenti menggunakan sampo ia mengatakan rambutnya perlahan menjadi lebih sehat.

"Butuh waktu sekitar empat minggu sebelum rambut saya mencapai keseimbangan alami. Rambut saya terkontrol dan saya tidak memiliki ketombe atau kulit kepala yang gatal," tambah Duxburry.

Menanggapi hal ini, ahli kulit kepala atau trikologis David Salinger mengatakan gerakan tanpa sampo mungkin dapat dilakukan oleh orang yang bekerja kantoran. Tidak semua orang cocok mengikuti gerakan tanpa sampo.

"Saya yakin jika dilakukan oleh semua orang, banyak yang akan memiliki masalah kesehatan kulit kepala jika tidak menggunakan sampo," ujar Salinger.

Salinger mengatakan salah satu alasan yang mungkin membuat orang meninggalkan sampo adalah teori bahwa sampo menghilangkan minyak alami dari kulit rambut. Akan tetapi teori tersebut tidak dapat diandalkan karena produksi minyak alami di rambut tidak terpengaruh oleh sampo.

"Studi telah menunjukkan bahwa minyak, sebum, dari kulit kepala diproduksi secara konstan terlepas apakah Anda menggunakan sampo sekali dalam sehari atau sekali dalam seminggu," papar Salinger.

Manfaat sampo dikatakan oleh salinger mampu membersihkan rambut dan kulit kepala sehingga membantu menghindari risiko infeksi.

(vta/up)

Berita Terkait