Berdasarkan data dari proyek percontohan yang dilakukan di negara Afrika dan Asia Tenggara, program vaksinasi masal pada anjing terbukti efektif mencegah rabies pada manusia. Para ilmuwan mengatakan sekurang-kurangnya vaksin perlu diberikan pada 70 persen populasi anjing di suatu daerah agar efektif.
Direktur Serengeti Health Initiative, Felix Lankester mengatakan fokus utama gerakan vaksinasi masal ini akan diberikan pada negara-negara di mana rabies merupakan penyakit endemi. Seperti misalnya di India yang menyumpang sekitar sepertiga kematian rabies global.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sudah tahu bagaimana menanggulanginya dan kita punya amunisi (vaksin) yang cukup. Terlepas apakah kepentingan politik atau dana akan cukup terkumpul, itu lain masalah," kata Lankester seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (27/9/2014)
Lankester sendiri telah menjalankan program vaksinasi anjing di desa pedalaman sekitar Taman Nasional Serengeti, Tanzania.
Proposal cetak biru dari rencana vaksinasi global ini telah dipublikasi oleh para ilmuwan di jurnal ilmiah Science. Mereka mengklaim program ini dapat mengakhiri penyebaran rabies di dunia dan membuat ringan beban biaya kesehatan.
"Sekarang sudah ada bukti yang meyakinkan bahwa vaksinasi anjing massal dapat menghilangkan lebih dari 98 persen beban kesehatan rabies secara global," kata Guy Palmer, direktur dari Paul G. Allen School for Global Animal Health.
Palmer menambahkan rabies sudah ada sejak dulu dan telah menjadi sumber penderitaan dan kematian di catatan awal sejarah manusia. Sampai sekarang Rabies tetap menjadi salah satu penyakit menular yang mematikan.
(up/up)











































