Namun bagi pasangan asal Inggris ini, keputusan untuk tidur dengan bayi pertama mereka justru berakibat fatal. Saat itu bulan November 2012, Letisha mengunjungi flat suaminya di Blackpool. Sang suami, yang hanya diidentifikasi dengan nama Ahmed tinggal di flat karena harus mencari pekerjaan.
Tak banyak perabot di dalam flat tersebut. Kasurnya pun hanya satu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga akhirnya pada tanggal 15 November 2012, pasangan ini menghabiskan waktu untuk berkencan di Blackpool sebelum kembali ke flat pada pukul lima sore sembari membawa makanan. Saat itulah keduanya sempat minum-minum vodka dan merokok bahkan menghisap ganja, sementara Alesha ditidurkan di dalam mobil begitu saja.
"Saya belum pernah menghisap ganja sebelum malam itu. Kalau dia (Ahmed) memang sering melakukannya, tapi ia selalu menghisap ganja di luar flat," tutur Letisha seperti dikutip dari Mirror, Selasa (30/9/2014).
Lagipula Letisha mengklaim vodkanya dicampur dengan jus jeruk dan ia hanya menghisap ganja sebanyak dua kali. Ia bersikeras saat itu ia tidak sedang mabuk.
Sesampainya di flat, keduanya tidur bersama putri mereka yang baru berumur 16 hari itu di satu ranjang yang sama. Pada jam 2 pagi, Alesha terbangun karena lapar. Baik Ahmed maupun Letisha sama-sama terbangun, lalu wanita berumur 22 tahun itu pun menyusui Alesha, sedangkan Ahmed kembali tidur.
Letisha menyusui sang bayi sembari menidurkannya di antara dirinya dan Ahmed. Ia menyusui sampai keduanya sama-sama tertidur.
Akan tetapi kepanikan terjadi ketika Letisha bangun dari tidur pada pukul empat pagi keesokan harinya. Yang pertama mengetahui ada yang aneh pada Alesha adalah sang ayah, Ahmed.
"Ia bilang ada yang salah dengan bayi kami. Saya lihat ia hanya telentang tapi tak lagi bergerak ataupun merespons saya. Saya pun langsung menelepon ambulans dan (sembari menunggu) kami sempat melakukan CPR padanya," kisahnya.
Namun terlambat, di Royal Victoria Hospital Alesha telah dinyatakan meninggal dunia saat itu juga. Tentu saja kedua orang tuanya langsung ditahan pihak berwajib karena dianggap melakukan tindak penganiayaan terhadap bayi mereka. Akan tetapi belakangan Ahmed dilepaskan karena ia tertidur dan tak mengetahui bila Alesha ditidurkan di antara ayah dan ibunya.
Letisha pun sempat dijadwalkan untuk menjalani proses peradilan yang digelar di Preston Crown Court pada bulan Maret 2013. Namun belakangan tuduhan pembunuhan yang ditujukan kepada Letisha pun dicabut oleh pengadilan karena hasil pemeriksaan forensik.
Hasil pemeriksaan forensik menyatakan bayi malang ini diduga tidak meninggal karena ditindih orang tuanya. Sebab tim dokter tidak menemukan bukti cedera fisik pada tubuh Alesha.
Ahli patologi dari Manchester Children's Hospital, Dr Gauri Batra menambahkan, "Menurut saya, kematian bayi ini bisa saja terjadi karena suhu kamar yang terlalu hangat, ditambah si bayi ditidurkan di antara kedua orang tuanya, di atas kasur yang sempit. Sehingga terjadilah SID."
Risiko Sudden Infant Death (SID) atau kematian bayi secara mendadak bisa disebabkan oleh beragam faktor, misalnya orang tua yang mengonsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang serta merokok dalam satu ruangan dengan si bayi atau suhu dalam kamar yang tinggi.











































