Jika seperti itu, bagaimana keamanan ketika harus menggunakan toilet umum yang notabene digunakan oleh beragam orang? Apakah dengan menggunakan toilet umum dapat tertular HPV? Ditanya seperti itu, dr Andi Darma Putra, SpOG(K)Onk, staf pengajar divisi obstetri dan ginekologi FKUI-RSCM meski bisa menulat secara tidak langsung lewat kulit, menggunakan toilet umum memiliki risiko kecil menularkan HPV.
"Jangan takutlah. Kan yang terkena dudukan toiletnya cuma kulit di sekitaran pantat saja, nggak sampai ke dalam-dalam vagina," tutur dr Andi dalam seminar media tentang waspada HPV di restoran Bebek Bengil, Jl H Agus Salim, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (14/10/2014).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi pada beberapa toilet di tempat makan, hotel atau restoran menurut dr Andi sudah cukup memenuhi standar kesehatan. Antara lain terdapat tisu bahkan ada juga yang mempunya toilet seat, dudukan toilet yang dilapisi oleh tisu.
Untuk mengantisipasi tidak adanya tisu, dr Andi menyarankan untuk selalu membawa tisu basah kemanapun Anda pergi. Lap dudukan toilet dengan tisu basah, dan akan lebih baik jika Anda mempunyai cairan antiseptik sendiri.
"Bawa sendiri aja, cairan antiseptiknya atau tisu basahnya. Jadi kalau kebetulan dapat toiletnya nggak ada tisu kan bisa di lap sendiri," sambungnya lagi.
Lalu jika sudah di lap dengan tisu apakah sudah bebas dari ancaman HPV? Bukankah HPV masih bisa mengendap dan tertidur di tubuh? Lagi-lagi dr Andi menjawab sembari terkekeh. Menurutnya, HPV akan hilang sendiri dalam waktu beberapa hari, sehingga tidak perlu ada kepanikan atau ketakutan meski tetap harus mawas dan waspada.
"Ya nanti juga kan kalau mandi bagian tadi di sabun, di lap yang bersih. Itu bisa hilang kok. Nggak usah terlalu takutlah, he he he," tandasnya.
(rsm/vta)











































