Menurut seksolog dr Andri Wanananda, MS, umumnya puncak kenikmatan orgasme diekspresikan perempuan dalam bentuk vokal. Jadi ada yang mengerang, menjerit, berteriak, dan tertawa. Meskipun memang belum ada yang melaporkan adanya ekspresi orgasme dalam bentuk tertawa terbahak-bahak.
Lalu adakah ekspresi menangis untuk mengekspresikan kepuasan bercinta? "Bila sejak malam pengantin, istri menangis saat orgasme, patut dicermati apakah tangisnya merupakan ekspresi kenikmatan atau cetusan rasa pedih, galau atau reaksi emosi yang negatif?" ucap dr Andri dalam konsultasi di detikHealth dan ditulis pada Rabu (15/10/2014).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bila ekspresinya adalah ketidaknikmatan, perlu ditelusuri secara terus terang, layaknya pasangan suami istri yang diharapkan saling terbuka komunikasinya apakah penyebabnya," sambung dr Andri.
Ekspresi puncak kenikmatan yang dirasakan perempuan juga diwujudkan secara manual. Misalnya istri memeluk erat-erat suaminya, mencakar punggung atau lengan suaminya, bahkan ada yang sampai menggigit bahu suaminya.
"Semua bentuk ekspresi tubuh tersebut adalah cermin kenikmatan seksual yang optimal. Diakhiri dengan suasana rileks yang dibalut rasa kasih sayang," kata dr Andri.
(vta/up)











































