Kisah Christian, Tetap Ceria Meski Terlahir dengan Wajah Tak Sempurna

Kisah Christian, Tetap Ceria Meski Terlahir dengan Wajah Tak Sempurna

- detikHealth
Kamis, 16 Okt 2014 14:00 WIB
Kisah Christian, Tetap Ceria Meski Terlahir dengan Wajah Tak Sempurna
Nashville, Inggris - Sejak lahir, Christian Taylor Buchanan didiagnosis Tessier Cleft Lip and Palate atau biasa disebut dengan bibir sumbing. Bocah tiga tahun ini pun memiliki tengkorak dan wajah yang tidak terbentuk dengan sempurna, termasuk langit-langit mulut, bibir atas, kedua mata, dan kedua kelopak bawah matanya.

Sang ibu, Lacey Buchanan (26), mengatakan kondisi Christian sangat langka dan hanya dialami satu dari satu juta bayi di dunia. Diakui Lacey, meski memiliki keterbatasan, Christian adalah anak yang riang dan tidak pernah minder.

"Ia sangat senang bernyanyi dan mendengarkan musik. Dia juga senang mendengarkan cerita yang kami bacakan. Meskipun tidak bisa melihat, Christian senang bermain games yang melibatkan suara dan dia belajar banyak hal dari itu," kata Lacey, dikutip dari blog pribadinya christianbuchanan.blogsopot.co.uk, Kamis (16/10/2014).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Micropthalmia juga dialami Christian sehingga kedua matanya tidak terbentuk sempurna. Penyebabnya, ketika di kandungan, aliran darah ke mata terhambat sehingga pembentukan matanya pun terganggu. Tetapi, dokter mangatakan mata kiri Christian terbentuk lebih baik. Memang, Christian tak bisa melihat tetapi ia sangat peka jika ada cahaya yang menyorot seperti lampu flash atau ketika ponsel ibunya menyala.

"Karena bibirnya yang sumbing, matanya pun tidak terbentuk dengan semsetinya hingga matanya juga bisa dikatakan sumbing. Nantinya, dengan operasi anak saya bisa memiliki kelopak mata atas atau bawah sebab jaringan di matanya sangat sensitif. Walau begitu, Christian tak pernah merasa kesakitan dengan kondisi matanya," kisah Lacey.

Di usianya yang akan menginjak 4 tahun, Lacey berusaha mengajari Christian berjalan dan membaca huruf braille. Ia juga melatih putranya agar tidak minder ketika bermain dengan adiknya Chandler atau sepupu-sepupunya. Di balik ketidaksempurnaannya, Christian memiliki indera penciuman dan pendengaran yang tajam.

Kelebihannya ini ia manfaatkan untuk bermain piano dan berjalan. Saat berjalan, Christian bisa meraba dan menghitung dengan tepat misalnya berapa langkah ia akan tiba di pintu kamar mandi. Untuk makan, Chrsitian harus menggunakan gastrotomy tube atau g-tube untuk mengalirkan makanan cair ke tubuhnya.

"Selama beberapa hari dalam seminggu, ia ikut terapi makan untuk membiasakan mulutnya merasakan makanan, mengunyah, dan menggigit. Di rumah dia juga belajar makan menggunakan mulut terutama untuk makanan cair seperti yoghurt atau es krim," imbuh Lacey.

Sejak lahir, ia sudah menjalani berbagai rangkaian operasi di antaranya pemasangan g-tube, rekonstruksi telapak kaki dan bibir, pemasangan tabung di telinga untuk memperbaiki fungsi pendengarannya. Terakhir, pada 22 Mei tahun ini Christian menjalani rekonstruksi langit-langit yang kedua. Menurut Chris, ayah Christian, belum ada rencana putranya akan menjalani operasi dalam waktu dekat. Ia ingin Christian beristirahat dulu.

"Biarkan ia menikmati hari-harinya dulu seperti anak lain. Kami berusaha untuk membuatnya tetap semangat, tegar, dan percaya diri. Bagaimanapun saya bangga dengannya. Ia tidak punya kendala saat bicara dan sangat suka berceloteh serta menyanyi, terutama lagu anak sesame street, Elmo," tutur Chris.

(rdn/vit)

Berita Terkait