Ya, berat badan Robby turun dari semula 76 kg menjadi 62 kg. Ia pun kini jauh lebih percaya diri dengan bentuk tubuhnya yang lebih proporsional. Berikut kisahnya seperti ditulis detikHealth pada Jumat (17/10/2014):
Sekitar 9 bulan yang lalu saat saya menimbang berat badan saya, alangkah terkejutnya melihat angka menunjukkan ke 76 kg. Padahal tinggi badan saya hanya 162 cm, tentu ini sangat mengkhawatirkan, ditambah saya punya riwayat keturunan diabetes.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aktivitas lari rutin saya lakukan minimal 2 kali seminggu yang pada awalnya hanya mampu menempuh jarak 800 m dalam 30 menit sampai sekarang mampu menempuh jarak 10 km dalam waktu 58 menit. Kini lari bahkan telah saya jadikan sebagai hobi. Biasanya saya berlari setiap jam 6 pagi.
Selain berlari saya juga rutin olahraga skipping minimal 2 kali seminggu dengan durasi maksimal 4000 kali loncatan dalam 1 jam.
Sementara untuk pola makan, saya atur dengan cara tidak makan pagi, kalaupun ingin makan saya hanya makan beberapa potong biskuit gandum. Makan siang porsinya hanya 1/3 dari porsi makan normal dan sesekali tidak pakai nasi. Untuk makan malam porsi yang sama tapi jam makannya saya majukan ke jam 5-6 sore. Tak lupa saya perbanyak minum air putih.
Alhamdulillah berat badan saya yang tadinya 76 kg sudah turun ke 62 kg, alias turun 14 kg dalam waktu 9 bulan.
(ajg/vta)











































