Kena Efek Samping Pil Diet, Fachriza Beralih ke Diet OCD dan Turun Bobot 34 Kg

Diet Experience

Kena Efek Samping Pil Diet, Fachriza Beralih ke Diet OCD dan Turun Bobot 34 Kg

- detikHealth
Senin, 20 Okt 2014 11:00 WIB
Kena Efek Samping Pil Diet, Fachriza Beralih ke Diet OCD dan Turun Bobot 34 Kg
Before
Kutai Kartanegara -

Mencoba menurunkan berat badan dengan mengonsumsi pil diet, Fachriza (21) justru menyerah karena mengalami beberapa efek samping seperti jantung berdebar dan sering berkeringat dingin. Akhirnya ia pun mencoba beralih kepada diet OCD ala Deddy Corbuzier.

Tak sia-sia, berat badan Fachriza berhasil turun dari semula 92 kg menjadi 58 kg dalam waktu 1,5 tahun. Mau coba tipsnya? Yuk simak kisah diet Fachriza, seperti ditulis detikHealth pada Senin (20/10/2014):

Saya merupakan orang yang termasuk cuek dengan penampilan sehingga saya tidak memedulikan berat badan saya. Kondisi ini terus berlangsung sampai di mana saya memasuki dunia kampus. Saat itu saya sering di-bully oleh teman-teman karena ukuran badan saya yang sangat besar. Saya jadi minder untuk bergaul dengan teman-teman di kampus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika masuk libur kuliah yang cukup panjang, saya memutuskan untuk melakukan diet karena berat saya sudah mencapai 92 kg dengan tinggi yang hanya 165 cm. Awalnya saya mencoba mengonsumsi obat-obatan untuk diet yang banyak dijual di internet. Memang beberapa bulan berikutnya berat badan saya turun sekitar 5-6 kg.

Namun meskipun demikian, saya kemudian memutuskan untuk berhenti mengonsumsinya. Ini karena adanya efek samping dari obat diet tersebut yang membuat saya mengalami sakit mag, jantung berdebar-debar, dan menjadi sering mengeluarkan keringat dingin.

Mulai saat itu saya bertekad untuk melakukan diet sehat, saya mencoba diet OCD dan menggunakan jendela makan 4 jam pada 2 hari pertama. Tapi karena saya ingin mendapatkan hasil yang lebih cepat, maka saya mencoba mengubah pola diet OCD menjadi 24 jam yang artinya jendela makan saya hanya 1 jam setiap harinya. Diet tersebut saya kombinasikan dengan olahraga lari pada pagi dan sore setiap harinya.

Saya juga mulai menghindari makanan berlemak dan berminyak serta memperbanyak konsumsi air putih minimal 7 gelas per hari. Menjalani pola diet seperti itu pada awalnya sangat berat. Beberapa kali saya merasa ingin menyerah saja untuk tidak lagi melakukan diet lagi, tetapi dukungan dari keluarga untuk terus melakukan diet ini membuat saya berhasil melakukannya.

Selama 18 bulan saya menjalani diet dan pola hidup seperti itu, hingga akhirnya saya berhasil menurunkan berat badan saya yang tadinya 92 kg menjadi 58 kg. Walaupun berat badan saya sudah turun, sampai saat ini olahraga lari menjadi rutinitas saya setiap hari untuk menjaga berat badan saya tetap stabil.

(ajg/vit)

Berita Terkait