Digital parenting adalah pola pengasuhan orang tua disesuaikan dengan kebiasaan anak menggunakan gadget atau perangkat digital. Garis besar dalam digital parenting adalah memberikan batasan yang jelas kepada anak tentang hal-hal yang boleh maupun yang tidak boleh dilakukan saat menggunakan gadget atau perangkat digital, demikian dikatakan psikiater dan praktisi pendidikan anak terkemuka di Korea, Yee-Jin Shin.
"Anak-anak yang baru pertama kali mengenal gadget akan sangat berisiko. Orang tua harus memberikan bimbingan dan pentunjuk kepada anak sambil memegangi tangannya erat-erat. Itulah yang dimaksud dengan digital parenting," jelas Yee-Jin Shin dalam bukunya 'Mendidik Anak di Era Digital' dan dikutip pada Selasa (21/10/2014).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika kita hidup di era digital seperti sekarang, tentu kita perlu menghadapinya daripada menghindarinya. Oleh karena itu, jika Anda telah membelikan perangkat tersebut kepada buah hati Anda, Anda harus segera menerapkan digital parenting begitu Anda memberikan perangkat tersebut kepada anak," papar Yee-Jin Shin.
Dalam digital parenting, hal utama adalah orang tua harus memahami kapan waktu yang tepat untuk memberikan gadget pada anak. Tidak hanya berupa peraturan-peraturan, digital parenting juga bisa diterapkan dengan cara pendekatan yang dilakukan orang tua untuk menjelaskan seputar pengalaman menggunakan gadget dengan anak.
"Bisa juga dengan memberi pengertian pada anak mengapa ditetapkan peraturan penggunaan gadget. Tujuannya tidak hanya agar anak menjadi patuh, tetapi anak juga paham dan bisa bekerjasama dengan orang tuanya," ucap Yee-Jin Shin.
(rdn/rdn)











































