Siapa Sangka, Tahi Lalat di Lengan Natasha Ternyata Tanda Kanker Kulit

Siapa Sangka, Tahi Lalat di Lengan Natasha Ternyata Tanda Kanker Kulit

- detikHealth
Senin, 27 Okt 2014 09:39 WIB
Siapa Sangka, Tahi Lalat di Lengan Natasha Ternyata Tanda Kanker Kulit
Natasha Mash
Watford - Natasha Mash, wanita muda berusia 26 tahun ini mengira bahwa tanda bulat kecoklatan di lengannya adalah gumpalan coklat yang menempel. Tapi siapa sangka, ternyata gumpalan cokelat seperti tahi lalat itu dalah indikasi kanker kulit.

Awalnya, Natasha mencoba mengelap gumpalan cokelat tersebut tetapi tidak kunjung hilang. Natasha pun bertemu dengan dokter untuk memeriksakan kondisinya, namun dokter menyuruhnya untuk tidak khawatir. Beberapa bulan kemudian ketika ia bertemu dengan dokter lainnya, dokter itu mengatakan bahwa tahi lalat itu adalah tanda penyakit serius dan Natasha dianjurkan tetap waspada.

"Saya salah mengira kalau tahi lalat itu adalah cokelat. Tetapi, pada hari-hari berikutnya saya mulai sadar kalau tahi lalat itu sering berubah-ubah bentuknya. Beruntungnya saya kemudian cepat menyadari bahwa itu adalah hal yang jauh lebih serius," kisah Natasha seperti dikutip dari Daily Mail, Senin (27/10/2014)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekitar bulan Februari, Natasha didiagnosa mengidap melanoma. Melanoma adalah salah satu bentuk kanker kulit yang paling mematikan. Sehingga ia harus menjalani operasi pengangkatan tahi lalat itu untuk menyelamatkan hidupnya.

"Awalnya saya bahkan tidak berpikir kalau tahi lalat ini adalah hal yang harus dikhawatirkan. Sampai kemudian seorang dokter menjelaskan kepada saya bahwa tahi lalat ini adalah melanoma atau bentuk dari kanker kulit yang perlu ditangani secepatnya," lanjutnya.

Akhirnya, Natasha menjalani tiga jenis operasi. Operasi awal dilakukan selama seminggu setelah didiagnosa kanker kulit, kemudian dua operasi tambahan lagi untuk memastikan bahwa kanker itu benar-benar telah hilang atau terhapus.

Natasha adalah salah satu orang yang beruntung karena kanker kulitnya terdeteksi sejak awal. Setelah operasi, ia masih harus diperiksa selama enam bulan untuk memastikan bahwa tidak muncul lagi tanda-tanda kanker yang dialami. Natasha kemudian mencoba menghubungi Teenage Cancer Trust agar ia dapat saling berbagi pengalaman soal penyakit melanoma.

Dengan didukung oleh Teenage Cancer Trust, Natasha kemudian ditempatkan di sana untuk berbagi pengalamannya ini dengan banyak orang yang mengidap kanker kulit yang sama. Setelahnya, Natasha bertekad agar orang-orang yang masih muda segera menyadari dan waspada terhadap risiko dari kanker kulit jenis ini.

"Saya menghubungi Teenage Cancer Trust. Mereka kemudian menghubungkan saya dengan remaja-remaja lainnya yang juga mengidap kanker kulit serupa. Membicarakan hal ini dengan remaja lain yang seumuran dengan saya membuat saya tidak lagi merasa sendirian," tutur Natasha.

"Dengan mengobrol dan berbagi kisah dengan remaja lainnya yang juga mengidap penyakit yang sama membuat saya bisa melewati semua ini. Saya juga merasa bahwa saya normal sama seperti yang lainnya," imbuh Natasha.

(rdn/up)

Berita Terkait