Sebuah penelitian di Arizona State University menganalisis sebanyak 27 sampel makanan laut yang berasal dari 11 negara. Sebagian besar sampel tersebut di beli dari toko-toko di Arizona dan California.
Lima sampel yang di ujikan merupakan 10 jenis bahan makanan yang paling banyak dikonsumsi di Amerika Serikat seperti udang, nila, lele, swai, dan salmon Atlantik. Demikian dikutip dari health.com, Senin (3/11/2014).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kuman-kuman yang resisten seperti bakteri, jamur, virus dan parasit akan mampu menahan serangan obat antibakteri, seperti obat antibiotik, antijamur, antivirus, dan antimalaria. Bilamana antibiotik dikonsumsi terlalu banyak menyebabkan pengobatan standar menjadi tidak efektif dan infeksi akan bertahan lebih lama selain itu berpotensi untuk menyebarkannya kepada orang lain.
Pada penelitian tersebut antibiotik yang paling banyak ditemukan merupakan antibiotik yang sering digunakan untuk budidaya ikan. Seperti antibiotik oxytetracycline yang sering ada pada udang liar, nila, salmon dan trout. Selain oxytetracycline terdapat juga antibiotik lain seperti epioxytetracycline, sulfadimethoxine, ormetoprim, dan virginiamycin.
Menurut data Infectious Diseases Society of America (IDSA), 2 juta orang telah mengonsumsi antibiotik tersebut dari makanan sehari-hari. Bahkan setiap tahunnya sebanyak 23.000 orang meninggal akibat resisten antibiotik tersebut.
Sementara itu menurut data Food and Drug Administration (FDA) batas level penggunaan antibiotik pada budidaya ikan masih dalam batas aman sehingga tidak perlu dikhawatirkan. Namun masih terdapat kemungkinan antibiotik tersebut dapat berkembang lebih banyak lagi.
(up/up)











































