Sedang Didaftarkan, Vaksin DBD Akan Tersedia Paruh Kedua 2015

Sedang Didaftarkan, Vaksin DBD Akan Tersedia Paruh Kedua 2015

- detikHealth
Selasa, 04 Nov 2014 09:05 WIB
Sedang Didaftarkan, Vaksin DBD Akan Tersedia Paruh Kedua 2015
Ilustrasi (dok: Thinkstock)
Jakarta - Vaksin pertama di dunia untuk demam berdarah dengue (DBD) telah melalui tahap akhir uji klinis di sejumlah negara, termasuk Indonesia. Perusahaan yang membuatnya, Sanofi memperkirakan vaksin tersebut akan segera tersedia di pasaran.

"Tergantung persetujuan sesuai peraturan, vaksin dengue pertama di dunia bisa tersedia pada paruh kedua 2015," demikian pernyataan Sanofi seperti dikutip dari Reuters, Selasa (4/11/2014).

Uji klinis terhadap vaksin bernama CYD tetravalent dengue vaccine (CYD-TDV) ini telah dilakukan di 10 negara endemis di Asia dan Amerika Latin. Salah satunya di Indonesia, tepatnya di Jakarta. Total ada 31.000 partisipan yang dilibatkan. Hasilnya dipublikasikan di jurnal Lancet, Juli 2014.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski diklaim sukses dalam uji klinis tahap ke-3, efektivitas vaksin ini diragukan oleh sebagian kalangan. Dari 6.851 anak yang dilibatkan di Asia, 117 masih terjangkit demam dengue. Angka ini hanya setengah dari kelompok kontrol dan dianggap tidak memuaskan.

Dikutip dari Nikkei Asian Review, CYD-TDV dinilai tidak memberikan perlindungan yang sama kuat pada 4 strain virus dengue. Vaksin ini paling kuat memberikan perlindungan terhadap strain DEN-3 dan DEN-4, sedangkan pada strain DEN-1 perlindungannya dikategorikan sedang dan pada strain DEN-2 dikategorikan lemah.

Kekhawatiran muncul di kalangan para ilmuwan karena lemahnya perlindungan terhadap strain tertentu bisa mempengaruhi sistem imun. Risiko untuk terinfeksi strain tertentu menjadi lebih tinggi. Kondisi ini, dikhawatirkan bisa memicu lebih banyak kasus fatal dari demam berdarah dengue.

Bagaimanapun, kehadiran vaksin dengue pertama di dunia ini banyak dinantikan. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dien Emawati, MKes menilai hasil uji klinis terhadap vaksin ini cukup menjanjikan.

"Menurut saya vaksin ini akan bagus karena selama ini di Indonesia itu tidak ada daerah yang tidak endemis, apalagi Jakarta yang semua daerahnya ada kasus. Dengan adanya vaksin tadi, bisa diberikan kepada yang risiko tinggi," kata Dien beberapa waktu lalu.

(up/vit)

Berita Terkait