Pesan Menkes untuk Kesehatan Mata Anak: Cukupi Gizi dan Kurangi Gadget

Pesan Menkes untuk Kesehatan Mata Anak: Cukupi Gizi dan Kurangi Gadget

- detikHealth
Selasa, 11 Nov 2014 13:31 WIB
Pesan Menkes untuk Kesehatan Mata Anak: Cukupi Gizi dan Kurangi Gadget
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta - Tren anak yang mengalami gangguan penglihatan semakin meningkat. Hal itu tentunya berkaitan dengan jumlah anak pemakai kacamata yang juga bertambah banyak.

Menteri Kesehatan Prof Nila Moeloek, SpM(K) yang juga merupakan dokter spesialis mata pun menyadari hal tersebut. Karena itu, ia kembali mengingatkan agar para orang tua di rumah untuk mencukupi kebutuhan gizi anak dalam menu makanan.

"Gizi juga penting lho. Anak harus tercukupi kebutuhan gizinya supaya nggak terserang gangguan penglihatan," tutur Menkes Nila, ditemui di Kompleks SD Penjaringan Utara, Jl Bandengan Utara, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (11/11/2014).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikatakan Menkes Nila bahwa kebutuhan gizi anak dapat tercukupi dengan menu makanan yang seimbang, dan ditambahkan susu dan vitamin bila perlu.

Selain makanan bergizi, Menkes Nila juga menyoroti semakin jumlah gadget yang dipegang anak sebagai salah satu sebab men‎ingkatnya gangguan penglihatan. Sama seperti soal makanan, Menkes Nila juga mengingatkan orang tua agar dapat membatasi penggunaan gadget pada anak.

"Iya itu coba kamu lihat anak SD sekarang satu orang pegang berapa gadget. Seharusnya bisa dikontrol orang tua sehingga bukannya merugikan, tapi gadgetnya bisa bermanfaat," ungkapnya.

Data dari‎ Komnas Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian (PGPKT) mengatakan bahwa terdapat 10 hingga 20 persen anad SD yang memiliki gangguan penglihatan dan harus memakai kacamata. Karena itu, Komnas PGPKT bekerja sama dengan Yayasan Hin An Peduli dan RS Jantung Harapan Kita mengadakan bakti sosial periksa mata, telinga dan jantung gratis.

"Dengan semangat Hari Kesehatan Nasional, bakti sosial soal kesehatan tidak harus dengan bagi-bagi obat gratis. Skrining atau deteksi dini lebih penting, promotif, preventif, jadi kalau ada anak yang punya gangguan bisa diobati sebelum parah," terang Ketua Komnas PGPKT Jakarta Utara, dr Radito Soesilo, SpTHT, SpKL.

(mrs/up)

Berita Terkait