Kecukupan Nutrisi Harus Sudah Diperhatikan Sejak Merencanakan Hamil

Kecukupan Nutrisi Harus Sudah Diperhatikan Sejak Merencanakan Hamil

- detikHealth
Minggu, 16 Nov 2014 07:59 WIB
Kecukupan Nutrisi Harus Sudah Diperhatikan Sejak Merencanakan Hamil
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Jakarta - Biasanya, seorang wanita belum mengetahui kalau dirinya hamil sampai kehamilannya menginjak satu bulan. Saat kehamilan itu juga biasanya pola makan dan kecukupan nutrisinya baru diperhatikan. Padahal, otak dan jantung bayi sudah terbentuk saat terjadinya pembuahan.

Menurut dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dr Prima Progestian, SpOG, kecukupan nutrisi yang seimbang seharusnya paling tidak sudah diperhatikan saat tiga bulan sebelum masa kehamilan. Sehingga saat mulai hamil, pembentukkan otak dan jantung bayi bisa mendapat asupan nutrisi yang cukup dan tidak terlambat.

"Pola makan ibu baik saat program mau hamil maupun saat hamil harus tercukupi protein, karbohidrat, vitamin dan mineralnya. Kecukupan akan serat pangan juga penting karena kalau kurang ibu hamil rentan sembelit. Serat ini didapat dari lima warna berbeda yang berasal dari aneka buah dan sayur. Konsumsi seratnya minimal 1 genggam dari 5 warna berbeda sayur dan buah itu," jelas dr Prima di sela-sela acara 'Frisian Flag: Rayakan Momen Wow Mama' di Hong Kong Cafe, Jakarta, seperti ditulis pada Minggu, (16/11/2014).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masa kehamilan terbagi menjadi tiga trisemester. Trisemester atau tiga bulan pertama merupakan masa tumbuh dan pembentukkan organ-organ dan di masa ini juga tangan dan kaki bayi sudah mulai lengkap. Pada masa tersebut sudah bisa diketahui apakah bayi sempurna atau mengalami gangguan tumbuh kembang.

Trisemester kedua merupakan proses menambah berat badan bayi sehingga bayi membutuhkan asupan yang lebih seperti kalsium, protein, asam folat, omega 3, dan zat besi agar pertumbuhan tulangnya sempurna. Trisemester ketiga merupakan proses penggemukan sekaligus penyempurnaan fungsi organ. Masa ini disebut juga dengan masa perkembangan.

"Tumbuh dan kembang pada bayi itu dua hal yang berbeda. Dari segi kehamilan, tumbuh berarti proses penambahan atau pembentukkan sel-sel pada janin. Sedangkan perkembangan merupakan proses pematangan sel-sel dan organ. Organ yang sudah terbentuk di masa pertumbuhan ini kemudian dimatangkan fungsinya antara lain-lain paru-paru dan jantungnya. Dengan adanya pematangan ini, bayi baru bisa lahir dan menjadi manusia yang bisa hidup," papar dr Prima.

Kecukupan gizi pada masa kehamilan dipenuhi dengan cara menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang. Dikatakan dr Prima, ibu hamil harus mengonsumsi makanan lebih atau lebih banyak dari biasanya yaitu dengan menambah 300 kalori per harinya.

"Cara paling mudah agar kalori ini terpenuhi adalah dibantu dengan susu sekitar 2 gelas per harinya," kata dr Prima.

Pada prinsipnya, asupan nutrisi ibu hamil tidak boleh kurang dan juga tidak boleh berlebih. Asupan yang berlebihan justru tidak baik bagi ibu hamil. Misalnya, untuk konsumsi kalsium maksimal yang harus dipenuhi adalah 1.200 mg per hari. Akan tetapi, jika kalsium ini dikonsumsi secara berlebihan akibatnya akan terbuang dari tubuh dan tidak disimpan.

"Konsumsi maksimal kalsium di Indonesia itu 1200 mg per hari. Ternyata, semakin berlebih kita mengonsumsi kalsium, itu bukan disimpan melainkan dibuang oleh tubuh. Jadi hati-hati, banyak ibu-ibu osteoporosis itu bukan karena tidak minum kalsium tetapi justru kebanyakan. Dari susu dapet kalsium, lalu dari obat dokter dapat lagi," terang dr Prima

(rdn/vit)

Berita Terkait