Dinding rahim umumnya menebal pada saat seorang perempuan sedang hamil. Namun dinding rahim bisa menebal dalam kondisi abnormal, yang mana dikenal sebagai hiperplasia endometrium. Salah satu tanda kondisi ini adalah menstruasi yang berkepanjangan.
"Hati-hati kalau pendarahan banyak sekali, mensnya panjang sampai 2-3 minggu, hati-hati. Perlu USG untuk memastikan," kata Prof. Dr. dr. Ali Baziad, SpOG(K) dari Brawijaya Women & Children Hospital dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Selasa (18/11/2014).
Selain itu, gejala lain yang mungkin muncul adalah keputihan berlebihan, rasa nyeri di perut, vagina, dan panggul, serta adanya peningkatan pertumbuhan rambut tubuh. Beberapa pasien mengeluhkan pula kondisi vagina yang sangat kering sehingga kerap kali sesi bercinta dengan suami terasa sangat menyakitkan. Selain itu dilaporkan keluhan hot flushes dan denyut jantung yang lebih cepat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penebalan dinding rahim bisa terjadi karena peningkatan hormon estrogen yang tidak diimbangi peningkatan hormon progesteron. Pertumbuhan kista bisa menjadi penyebab peningkatan hormon estrogen. Selain itu kegemukan juga bisa menjadi penyebab.
"Kalau pasiennya di bawah 40 tahun, misalnya usia 30-35 tahun, pengobatannya dengan hormonal. Andaikata tidak berhasil, kemungkinan akan dibiopsi. Kalau obat tadinya berhasil, tapi kemudian terulang lagi, ditawari biopsi. Sudah standar biopsi itu," sambung Prof Ali.
Pada saat pengobatan hormonal dilakukan, yang bersangkutan bisa mengalami mual, muntah, dan pusing. Umumnya terapi ini dilakukan sekitar 3-4 bulan. Jika berhasil maka gangguan penebalan dinding rahim tersebut sudah teratasi.
(vit/up)











































