Lembaga kesehatan dunia, World Health Organization (WHO) mengatakan kini kejadian tenggelam adalah termasuk dalam salah satu 10 besar penyebab kematian tertinggi.
Dari survei yang dilakukan WHO secara global, ada sekitar 372.000 kematian akibat tenggelam dengan anak-anak umur 5 tahun ke bawah paling berisiko. WHO mengatakan jumlah korban tersebut melebihi jumlah korban penyakit tuberkulosis atau campak pada tahun 2012.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Jenderal WHO, Dr Margaret Chan mengatakan pembunuh tersembunyi ini sebenarnya adalah sesuatu yang sangat bisa dihindari. Hanya dengan mengajarkan anak berenang, kematian akibat tenggelam tentu dapat ditekan.
"Ini adalah kejadian kehilangan jiwa yang sia-sia. Tindakan harus diambil pemerintah pusat dan daerah untuk menempatkan langkah pencegahan sederhana seperti yang telah ditetapkan WHO," ujar Chan seperti dikutip dari BBC, Rabu (19/11/2014).
WHO merekomendasikan langkah seperti mengajarkan anak usia sekolah ketrampilan berenang, keselamatan di air, dan ketrampilan menolong akan mengurangi jumlah kematian akibat tenggelam.
Pelatihan resusitasi jantung paru (RJP) untuk masyarakat setempat juga dinilai WHO dapat membantu jika ada kejadian tenggelam.
Terakhir WHO menegaskan perlu ada peraturan ketat terkait keselamatan perahu dengan banyak penumpang seperti kapal feri.
(up/up)











































