Toko Buku Tak Sediakan Kursi untuk Ibu Hamil, Menkes Nila Protes

Jakarta - Banyak toko buku sengaja tidak menyediakan kursi agar pengunjung tidak berlama-lama membaca buku tanpa membelinya. Menteri Kesehatan Nila F Moeloek protes karena kondisi tersebut menyusahkan ibu hamil yang juga butuh ilmu.

Buku, menurut Menkes Nila merupakan salah satu sumber informasi penting yang dibutuhkan oleh para ibu. Tingginya angka kematian ibu dan bayi, salah satunya disebabkan oleh kurangnya informasi dan pengetahuan tentang kehamilan dan segala risikonya.

"Tadi saya lihat di toko buku, ibu-ibu banyak mencari buku kehamilan," kata Menkes Nila dalam sambutannya di acara The Amazing Race peduli kesehatan ibu dan anak di Lippo Plaza Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (25/11/2014).

Menkes Nila mengaku paham, toko buku tidak menyediakan kursi karena umumnya tidak mau rugi. Jika tersedia kursi, maka pengunjung akan berlama-lama membaca di tempat dan akhirnya tidak jadi beli. "Demi kemanusiaan, sediakan kursi untuk ibu hamil," pesan Menkes Nila.

Lalu bagaimana kalau kursinya disalahgunakan? Bagi Menkes Nila, kekhawatiran itu seharusnya bisa diatasi. Misalnya jika pengunjung yang terlalu lama duduk untuk baca buku, maka diingatkan untuk bergantian.

Akan lebih bagus lagi, menurut Menkes Nila jika toko buku juga menyediakan diskon khusus untuk buku-buku kehamilan. "Kalau ada diskon, pasti pada beli kok. Jangan takut untuk menyediakan kursi," pungkas Menkes Nila.

Survei Demografi dan Kependudukan Indonesia (SDKI) tahun 2012 menunjukkan Angka Kematian Ibu (AKI) masih mencapai 259 kasus tiap 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) mencapai 32 kasus tiap 1.000 kelahiran.

Sementara itu, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 mengungkap hanya 50 persen ibu hamil yang mendapat informasi dan penjelasan tentang tanda bahaya selama pemeriksaan kehamilan.

(up/vit)