dr Aru W Sudoyo, SpPD-KHOM, pakar onkologi dari FKUI-RSCM mengatakan bahwa jaringan payudara padat bukan berarti payudaranya besar, ataupun sebaliknya. Payudara besar menurut dr Aru, kemungkinan disebabkan oleh jaringan lemak yang banyak.
"Jadi di payudara kan ada beberapa jaringan. Jaringan lemak, jaringan kolagen, jaringan ikat dan lain-lain. Fungsinya untuk menopang kelenjar susu. Kalau payudara besar belum tentu padat, bisa karena mungkin lemaknya yang banyak sehingga lebih besar," tutur dr Aru dalam temu media GE Healthcare soal kewaspadaan kanker payudara di Hotel JW Marriot, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (3/12/2014).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena dia nyerangnya kelenjar susu jadi nggak ada hubungannya dong dengan lemak," ungkapnya lagi.
Dokter yang juga pengurus di Persatuan Onkologi Indonesia ini juga menepis anggapan yang mengatakan jaringan payudara padat mempunyai risiko besar terserang kanker payudara. Dikatakannya bahwa belum ada literatur maupun jurnal ilmiah yang dapat memberikan bukti soal hal tersebut.
"Tapi kalau disebut kanker lebih banyak terjadi pada wanita dengan jaringan payudara padat memang bisa. Soalnya mungkin saja kan tidak terdeteksi ketika dilakukan pemeriksaan mammografi, jadi ketahuannya ketika sudah besar, yang dilaporkan jadinya demikian," tandasnya lagi.
(mrs/vit)











































