Belakangan mungkin Anda menemukan banyak nama-nama bayi yang tidak biasa. Fenomena ini bisa saja muncul karena pengaruh selebriti yang memberi nama unik pada anaknya. Misalnya saja Kim Kardashian dan Kanye West yang menamai anak perempuannya North West. Atau Gwyneth Paltrow dan Chris Martin yang memberi nama anaknya seperti nama buah, Apple.
Dalam penelitian, peneliti menemukan banyak orang tua yang 'overvaluing' alias menilai secara berlebihan anak-anaknya. Agar anaknya tampak lebih istimewa daripada anak-anak lainnya, salah satu caranya adalah dengan menyematkan nama yang unik alias tidak biasa. Akademisi Belanda bahkan menyebut orang tua yang memberi nama unik pada anaknya cenderung sombong dan sok penting.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam salah satu studi, orang tua juga ditanya tentang intelegensia anak-anaknya, yang kemudian jawaban orang tua tersebut dibandingkan dengan IQ anak yang sebenarnya. Orang tua 'overvaluing' meyakini anak-anaknya lebih pintar, meskipun jika dinilai dari IQ kepintaran anak tidak seperti yang diyakini orang tuanya.
Masih dalam studi, para peneliti menyampaikan informasi pada orang tua tentang kisah Neil Armstrong. Disampaikan pula informasi tentang cerita tidak nyata alias yang dibuat-buat. Apa yang terjadi? Eddie Brummelman dari University of Amsterdam mengatakan orang tua 'overvaluing' cenderung mengklaim anaknya sudah mengetahui aneka informasi itu, termasuk tema-tema yang sebenarnya tidak nyata.
Dari studi diketahui orang tua yang suka melebih-lebihkan kemampuan anaknya, orang tua juga kerap 'membual' tentang prestasi anaknya demi membuat orang lain terkesan. Kecenderungan lainnya, orang tua juga gemar memberikan pujian berlebihan pada anak-anaknya. Pujian memang baik diberikan kepada anak sebagai wujud penghargaan, namun jika diberikan secara berlebihan dikhawatirkan malah jadi bumerang. Sebab anak bisa jadi merasa tertekan. Demikian dikutip dari Daily Mail dan ditulis pada Kamis (4/12/2014).
Anak memang kebanggaan orang tua, namun beberapa orang tua menjadi terlalu bangga pada anaknya sehingga muncul 'orang tua narsis' yang meyakini anak-anaknya lebih superior dibanding orang lain. Fenomena ini muncul karena orang tua seringkali melihat anaknya sebagai bagian dari diri mereka sendiri. Jadi dengan mengagumi anaknya, menjadi cara tidak langsung untuk mengagumi diri sendiri.
Jika anak-anak dinilai berlebihan oleh orang tuanya apakah kemudian mereka akan menjadi sosok yang lebih istimewa dari anak lainnya? Belum tentu. "Kami menemukan bahwa anak yang overvalued tidak lebih pintar atau memiliki performa lebih baik daripada anak-anak lainnya," ucap Dr Brummelman.
(vit/up)











































