"Ya nggak apa-apa, masuk perut sih nggak bahaya," kata dr Rusdian Utama Roieslani, SpTHT-KL dari RS Gandaria, dalam seminar media 'Bebas Gangguan Hidung Tersumbat', seperti ditulis Kamis (4/12/2014).
Dibandingkan saat tertelan kemudian masuk ke perut, menurut dr Rusdian ingus lebih berbahaya jika masuk ke telinga. Risiko ingus masuk ke telinga tidak bisa diremehkan, sebab bisa memicu otitis media efusi yang bisa memicu gangguan pendengaran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu, dianjurkan untuk tidak terlalu kuat saat melesitkan ingus. Pelan-pelan saja agar tidak mendorong ingus masuk ke telinga, atau bahkan merusak telinga secara langsung lewat tekanannya yang terlalu kuat. Bahkan kalau bisa, sebaiknya ingus tidak dilesitkan.
"Cara yang benar bukan dihembuskan, tapi sebaliknya diisap. Masuk kerongkongan, lalu dikeluarkan lewat mulut," kata dr Rusdian.
Bagi yang tidak terbiasa, saran ini memang terdengar agak aneh. Terlebih saat dicoba, ternyata gampang-gampang susah. Tidak jarang, ingusnya malah tertelan.
(up/up)











































